Pembangunan Ekonomi
Setelah kalian memahami masalah ketenagakerjaan yang dihadapi oleh negara kita, terutama masalah pengangguran, selanjutnya kita akan membahas tentang pembangunan sebab terjadinya pengangguran di suatu negara berkaitan dengan usaha-usaha pembangunan yang dilakukan oleh negara tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, kalian sering mendengar orang membicarakan pembangunan. Menurut kalian, sebenarnya apa yang dimaksud dengan pembangunan?
Pengertian Pembangunan Ekonomi dan Ekonomi Pembangunan
Pembangunan ekonomi adalah, sebelum tahun 1970 pembangunan diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang disertai dengan perubahan ciri-ciri penting suatu masyarakat, yaitu perubahan dalam hal teknologi, pola pikir masyarakat maupun kelembagaaan.
Dalam pengertian tersebut pembangunan semata-mata dipandang sebagai fenomena ekonomi sehingga pembangunan yang dilaksanakan hanya mengedepankan pembangunan bidang ekonomi dan mengesampingkan pembangunan bidang lainnya.
Hasilnya memang terjadi pertumbuhan ekonomi yang tinggi namun tidak disertai dengan perbaikan taraf hidup sebagian besar masyarakat, justru tingkat kemiskinan absolut semakin tinggi, ketimpangan pendapatan semakin mencolok, jumlah pengangguran semakin besar, dan utang luar negeri yang semakin membengkak.
Sekarang ini pengertian pembangunan sudah jauh lebih berkembang. Penekanannya tidak hanya pada bidang ekonomi. Salah satunya seperti dikemukakan Todaro (2000) :
Bahwa pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, di samping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan.
Dari dua pengertian pembangunan di atas tentunya kalian dapat melihat perbedaannya, sehingga dapat disimpulkan pembangunan ekonomi adalah
Suatu usaha dalam suatu perekonomian unutk mengembangkan ekonominya sehingga infrastruktur lebih banyak tersedia, perusahaan lebih banyak berkembang, tarap pendidikan dan teknologi makin tinggi sehingga di harapkan kesempatan kerja bertambah, pendapatan bertambah dan terjadinya kemakmuran di masyarakat.
Sedangkan pengertian ekonomi pembangunan adalah suatu cabang ilmu yang mengkaji dan membahas tentang teori-teori pemabangunan dan yang berkaitan dengan pembangunan.
Tujuan Pembangunan Ekonomi
Jika kalian melakukan sesuatu tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Misalnya, kamu menuntut ilmu setiap hari karena ingin meraih prestasi belajar yang terbaik.Demikian juga dengan negara dalam melakukan pembangunan tentunya memiliki tujuan yang ingin diwujudkan untuk rakyatnya, yaitu
a. meningkatkan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam barang kebutuhan pokok hidup, seperti pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, dan keamanan;
b. meningkatkan standar hidup, yang meliputi peningkatan pendapatan, penambahan penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas pendidikan, serta peningkatan perhatian atas nilai-nilai kultural dan kemanusiaan sehingga selain secara materiil meningkatkan kesejahteraan masyarakat, juga menumbuhkan jati diri sebagai pribadi dan bangsa;
c. memperluas pilihan-pilihan ekonomis dan sosial bagi setiap individu serta bangsa secara keseluruhan dengan membebaskan diri dan bangsa dari sikap menghamba dan ketergantungan terhadap orang lain atau bangsa lain.
Dengan demikian, pembangunan memiliki tiga nilai inti, yaitu
a. Kecukupan, artinya kemampuan untuk memenuhi kebutuhankebutuhan dasar;
b. Jati diri, artinya menjadi manusia yang seutuhnya;
c. Kebebasan dari sikap menghamba, artinya kemampuan untuk menentukan pilihan sendiri.
Untuk lingkup internasional, pada Konferensi Tingkat Tinggi PBB pada tahun 1990 telah disusun tujuan pembangunan internasional atau dikenal dengan tujuan pembangunan milineum, yang berlanjut dengan penandatanganan Deklarasi Milenium (The Millennium Declaration) pada tahun 2000 oleh 189 pemerintahan negara-negara anggota PBB, termasuk Indonesia.
Tujuan Pembangunan Milenium adalah komitmen dari komunitas internasional terhadap pengembangan visi mengenai pembangunan yang secara kuat mempromosikan pembangunan manusia sebagai kunci untuk mencapai pengembangan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan dengan menciptakan dan mengembangkan kerja sama dan kemitraan global.
Adapun Tujuan Pembangunan Milenium (1990-2015) adalah sebagai berikut.
a. Menghapus tingkat kemiskinan dan kelaparan Mengurangi setengah dari penduduk dunia yang berpenghasilan kurang dari 1 US$ sehari dan mengalami kelaparan.
b. Mencapai pendidikan dasar secara universal Memastikan bahwa setiap anak laki-laki dan perempuan mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar.
c. Mendorong kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan Mengurangi perbedaan dan diskriminasi gender dalam pendidikan dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk semua tingkatan pada tahun 2015.
d. Mengurangi tingkat kematian anak Mengurangi tingkat kematian anak-anak usia di bawah 5 tahun hingga dua pertiga.
e. Meningkatkan kesehatan ibu Mengurangi rasio kematian ibu hingga 75% dalam proses melahirkan.
f. Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya Menghentikan dan memulai pencegahan penyebaran HIV/AIDS dan gejala malaria dan penyakit berat lainnya.
g. Menjamin keberkelanjutan lingkungan
- Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap negara dan program serta merehabilitasi sumber daya lingkungan yang hilang.
- Pada tahun 2015 diharapkan jumlah orang yang tidak memiliki akses air minum yang layak dikonsumsi berkurang setengahnya.
- Pada tahun 2020 diharapkan dapat mencapai perbaikan kehidupan yang signifikan bagi sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh.
h. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
- Mengembangkan lebih jauh perdagangan terbuka dan sistem keuangan yang melibatkan komitmen terhadap pengaturan manajemen yang jujur dan bersih, pembangunan dan pengurangan tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional.
- Membantu kebutuhan-kebutuhan khusus negara-negara tertinggal, negara-negara terpencil, dan kepulauan-kepulauan kecil.
- Secara komprehensif mengusahakan persetujuan mengenai masalah utang negara-negara berkembang.
- Mengembangkan usaha produktif yang baik dijalankan untuk kaum muda.
- Dalam kerja sama dengan pihak swasta, membangun penyerapan keuntungan dari teknologi teknologi baru, terutama teknologi informasi dan komunikasi.
Indikator Pembangunan Ekonomi
Setiap akhir semester tentunya kalian menerima buku laporan hasil belajar yang memberikan gambaran sampai sejauh mana prestasi belajar yang telah dicapai.Demikian juga dengan pembangunan yang telah dilakukan oleh suatu negara yang memerlukan indikator yang menggambarkan secara komprehensif terjadinya pembangunan dan hasil-hasilnya serta melihat dampak positif atau negatif dari pembangunan tersebut.
Indikator adalah petunjuk yang memberikan indikasi tentang suatu keadaandan merupakan refleksi dari keadaan tersebut.
Secara garis besar indikator yang digunakan untuk mengukur pembangunan meliputi berikut ini.
a. Indikator ekonomi, di antaranya:
1. Laju pertumbuhan ekonomi, yaitu proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang;
2. Produk Nasional Bruto (Gross National Income/GNI) per kapita, yaitu pendapatan nasional bruto dibagi dengan jumlah populasi penduduk.
b. Indikator sosial, di antaranya:
1. Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index/HDI), yaitu indeks komposit dari indeks harapan hidup, indeks pendidikan (indeks melek huruf dan indeks rata-rata lama sekolah), dan indeks standar hidup layak;
2. Indeks Mutu Hidup (Physical Quality Life Index/PQLI), yaitu indeks komposit (gabungan) dari tiga indikator, yaitu harapan hidup pada usia satu tahun, angka kematian, dan tingkat melek huruf.
Masalah Pokok Pembangunan Ekonomui
Pada dasarnya tujuan dari suatu negara melaksanakan pembangunan adalah untuk mengatasi atau keluar dari masalah-masalah yang selama ini dihadapi.Setidaknya ada tiga masalah pokok yang dihadapi oleh suatu negara, terutama negara sedang berkembang dan negara terbelakang yaitu kemiskinan, ketimpangan dalam distribusi pendapatan, dan pengangguran.
a. Masalah Kemiskinan
Masalah kemiskinan merupakan masalah bagi setiap negara. Masalah kemiskinan mendorong setiap negara untuk melakukan pembangunan.
Masalah kemiskinan ini harus diatasi karena memiliki dampak yang sangat luas bagi kehidupan seseorang ataupun suatu bangsa, baik dari dimensi ekonomi maupun nonekonomi.
b. Ketimpangan dalam distribusi pendapatan
Masalah kemiskinan seringkali dihubungkan dengan masalah ketidakmerataan distribusi pendapatan. Pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus tidak selalu dapat mengurangi tingkat kemiskinan atau pertumbuhan ekonomi tidak berkorelasi positif dengan distribusi pendapatan.
Ketimpangan distibusi pendapatan membuat jurang si kaya dan si miskin semakin curam yang mengakibatkan terjadinya kecemburuan sosial dan berpotensi untuk memicu terjadinya berbagai tindakan kriminal.
c. Masalah Pengangguran
Masalah pengangguran merupakan masalah pokok dan bersifat jangka panjang yang harus dihadapi oleh suatu negara.
Sekalipun suatu negara memiliki pengangguran sama dengan nol atau negatif, belum tentu negara tersebut tidak memiliki masalah pengangguran karena pengangguran itu sendiri memiliki banyak kategori.
d. Masalah Inflasi
Terjadinya kemerosotan nilai uang akibat jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga memicu kenaikan harga barang-barang akan berdampak pada menurunnya pendapat riil orang-orang yang berpenghasilan tetap sehingga daya belinya ikut menurun.
Penurunan daya beli masyarakat akan berdampak pada dunia usaha, karena perusahaan akan mengurangi kapasitas peroduksinya, atau bahkan menghentikan produksinya. Akibatnya terjadi PHK yang akan meningkatkan jumlah pengangguran.
Inflasi yang tinggi juga membawa dampak pada meningkatnya suku bunga, yang akan membuat perbankan terpuruk. Itulah mengapa inflasi termasuk ke dalam masalah pokok pembangunan, sebab inflasi yang meningkat tajam akan menganggu kestabilan perekonomian nasional.
Hambatan-hambatan dalam Pembangunan
Dalam melaksanakan pembangunan, suatu negara tidak terlepas dari berbagai hambatan. Faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam proses pembangunan, antara lain sebagai berikut.
a. Perkembangan penduduk yang tinggi dengan tingkat pendidikan (pemilikan ilmu dan pengetahuan) yang rendah.
Perkembangan penduduk yang tinggi dapat menjadi penghambat dalam proses pembangunan manakala tidak disertai kompetensi yang dibutuhkan untuk dapat menghasilkan dan menyerap produksi yang dihasilkan.
Perkembangan penduduk yang tinggi juga menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat tidak mengalami pertambahan yang berarti, bahkan dalam jangka panjang dapat menurun.
b. Perekonomian yang bersifat dualistik. Perekonomian yang bersifat dualistik merupakan hambatan bagi proses pembangunan karena menyebabkan produktivitas berbagai kegiatan produktif sangat rendah dan usaha-usaha untuk mengadakan perubahan sangat terbatas, di antaranya dualisme sosial dan dualisme teknologi.
c. Pembentukan modal yang rendah. Tingkat pembentukan modal yang rendah merupakan hambatan utama dalam pembangunan ekonomi.
Pembentukan modal di negara sedang berkembang, seperti lingkaran yang tidak memiliki ujung pangkal, produtivitas yang rendah mengakibatkan pendapatan riil juga rendah sehingga tingkat tabungan dan tingkat investasi juga rendah, dengan demikian, pembentukan modal yang terjadi juga rendah.
d. Struktur ekspor yang didominasi ekspor bahan mentah. Struktur ekspor berupa bahan mentah hasil industri primer (pertanian, pertambangan, dan kehutanan) lebih banyak merugikan karena permintaan atas bahan-bahan mentah lebih inelastis daripada permintaan barang-barang industri.
Akibatnya, volume ekspor cenderung lebih lambat daripada volume impor sehingga dalam jangka panjang akan berdampak negatif terhadap neraca pembayaran. Hal ini tentu saja dapat menghambat proses pembangunan.
e. Proses sebab akibat kumulatif. Hambatan lain dalam proses pembangunan disebabkan oleh pembangunan yang dilakukan oleh daerah yang sudah lebih maju. Keadaan-keadaan yang menghambat pembangunan ini disebut back wash effect, di antaranya:
- Perpindahan penduduk dari daerah miskin ke daerah yang lebih maju, umumnya penduduk yang pindah lebih muda dan memiliki pendidikan yang lebih baik serta etos kerja yang tinggi daripada penduduk yang tetap tinggal di daerah miskin;
- Karena kurangnya permintaan modal di daerah miskin dan modal akan lebih terjamin dan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi di daerah yang sudah lebih maju maka modal akan lebih mengalir ke daerah yang lebih maju;
- Pola perdagangan dan kegiatan perdagangan terutama didominasi oleh industri-industri di daerah yang lebih maju, yang menyebabkan daerah miskin mengalami kesukaran dalam mengembangkan pasar hasil industrinya sehingga memperlambat perkembangan di daerah miskin;
- Jaringan transportasi dan komunikasi di daerah maju yang jauh lebih baik daripada daerah miskin menyebabkan kegiatan produksi dan perdagangannya dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien
EmoticonEmoticon