Pembahasan kali ini akan membahas tentang teori perilaku konsumen, pengertian perilaku konsumen, model perilaku konsumen, definisi perilaku konsumen, jurnal perilaku konsumen dan perilaku konsumen menurut para ahli.
Teori Perilaku Konsumen
Bila kita perhatikan di kehidupan nyata konsumen dalam membeli barang dan jasa, ternyata dipengaruhi oleh beberapa faktor. Contohnya, bila harga barang dan jasa sedang naik, konsumen cenderung mengurangi pembelian.
Dan bila harga barang dan jasa turun, konsumen cenderung menambah pembelian. Mengapa bisa terjadi demikian? Karena untuk membeli barang dan jasa tersebut, konsumen sangat bergantung pada pendapatan yang dimiliki.
Bila pendapatan tetap, lalu terjadi kenaikan harga, umumnya konsumen akan mengurangi pembelian terutama pada kebutuhan-kebutuhan yang tidak pokok. Sebaliknya bila harga turun, konsumen akan cenderung menambah pembeliannya.
Lalu, bagaimana perilaku konsumen bila pendapatannya semakin bertambah? Apakah konsumen akan menghabiskan seluruh pendapatannya untuk berkonsumsi? Apakah tidak terpikirkan oleh konsumen untuk menabung?
Dan bagaimana pula bila terjadi penurunan pendapatan? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, berikut teori-teori ekonomi yang membahas serba-serbi perilaku konsumen.
Menurut Gossen
Umumnya konsumen akan berusaha memenuhi atau memuaskan semua kebutuhannya sebaik mungkin, baik secara vertikal maupun horizontal.
Pemuasan kebutuhan secara vertikal adalah pemuasan kebutuhan terhadap satu jenis barang, sedangkan pemuasan horizontal adalah pemuasan kebutuhan pada berbagai jenis barang.
Sikap manusia dalam mengonsumsi barang diterangkan oleh Herman Heinrich Gossen, seorang ahli ekonomi Jerman dengan hukumnya sebagai berikut.
Hukum Gossen I yang disebut Hukum Guna Marginal yang Te rus Menurun: “Bila jumlah barang yang dikonsumsi pada waktu tertentu terus ditambah, maka guna total yang diperoleh akan bertambah, tetapi guna marginal akan semakin berkurang.
Bahkan bila konsumsi terus dilakukan, guna total akan menurun dan guna marginal menjadi nol, bahkan di bawah nol.”
Hukum tersebut bisa dijelaskan dengan tabel dan keterangan berikut.
Jumlah gelas yang diminum
|
Guna total (total utility)
|
Guna marginal (Marginal Utility)
|
0
1
2
3
4
5
6
|
0
30
50
65
65
55
55
|
0
30
20
15
0
-10
-20
|
Keterangan:
a. Guna total (total utility) adalah seluruh guna yang diperoleh saat mengonsumsi sejumlah barang
b. Guna marginal (marginal utility) adalah tambahan guna yang disebabkan adanya tambahan barang yang dikonsumsi.
c. Utility di sini diartikan sebagai guna.
Berdasar tabel di atas, diceritakan seseorang sedang menikmati es jus pada siang yang panas. Saat minum jus gelas pertama orang tersebut merasakan guna yang amat besar. Karena merasa nikmat, dia minum jus gelas kedua, ketiga, dan seterusnya.
a. Minum jus gelas pertama memberikan guna total 30 dan guna marginal 30 (30-0).
b. Minum jus gelas kedua memberikan guna total 50 dan guna marginal 20 (50-30).
c. Minum jus gelas ketiga memberikan guna total 65 dan guna marginal 15 (65-50).
d. Minum jus gelas keempat memberikan guna total 65 dan guna margina l0 (65–65).
e. Minum jus gelas kelima memberikan guna total 55 dan guna marginal – 10 (55–65).
f. Minum jus gelas keenam memberikan guna total 35 dan guna marginal –20 (35–55).
Jadi, memang betul bila kebutuhan pada barang dipuaskan secara terusmenerus, awalnya akan memberikan guna total yang semakin bertambah (mulai 30, naik menjadi 50, naik lagi menjadi 65), tetapi guna marginal yang didapat akan semakin menurun (dari 30 turun menjadi 20, turun lagi menjadi 15).
Kemudian mulai titik tertentu, guna total yang didapat juga mulai berkurang (yaitu mulai titik 65) sehingga guna marginal yang diperoleh juga semakin berkurang (menjadi 0, lalu turun lagi menjadi –10, dan seterusnya).
Apabila tabel itu dilukiskan dalam bentuk kurva, akan tampak sebagai berikut:
Dari kurva guna total terlihat bahwa guna total akan naik terus sampai pada titik tertentu, kemudian menurun. Dari kurva guna marginal tampak bahwa guna marginal semakin lama menurun sampai titik nol dan bahkan di bawah nol.
Hukum Gossen I disebut pula Hukum Guna Vertikal karena hanya membahas pemuasan terhadap satu barang saja.
Setelah membahas hukum Gossen I, berikut kita bahas Hukum Gossen II yang berbunyi: “Manusia akan berusaha memenuhi bermacam-macam kebutuhannya sampai pada tingkat intensitas yang sama.”
Contohnya: bila kita memiliki sejumlah uang, kita cenderung menggunakan uang tersebut untuk membeli bermacam-macam barang dan jasa, sehingga semua kebutuhan kita dapat terpenuhi secara seimbang. Hukum Gossen II disebut pula Hukum Guna Horizontal karena membahas pemuasan terhadap bermacam-macam barang.
EmoticonEmoticon