Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral
Manusia yang lahir ke bumi dibekali dengan kekuatan jasmani dan rohani serta dilengkapi perasaan, akal, dan naluri. Kedua komponen jasmani dan rohani ini memerlukan kebutuhan yang harus dipenuhi.
Komponen jasmani memerlukan kebutuhan jasmani atau kebutuhan tubuh yang berwujud, seperti makan, minum, pakaian, rumah, dan sebagainya. Begitu pula komponen rohani memerlukan kebutuhan berupa ketenangan, kesenangan, dan kenikmatan, seperti pendidikan, agama, siraman rohani, dan rekreasi.
Kebutuhan jasmani dan rohani tersebut harus dipenuhi agar hidup manusia dapat berlangsung dengan baik. Hasrat manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya disebut manusia sebagai makhluk ekonomi.
Dengan hasrat itu, manusia terus berusaha dengan berbagai cara dan upaya agar terpenuhi kebutuhannya.
Dalam memenuhi kebutuhan, manusia tidak dapat melakukannya sendiri, namun memerlukan bantuan orang lain. Hasrat manusia memerlukan bantuan orang lain disebut manusia sebagai makhluk sosial.
Sifat manusia yang selalu ingin meningkatkan kehidupannya merupakan kenyataan bahwa manusia itu sebagai makhluk ekonomi (homo economicus). Homo = manusia, economicus = yang hidup menurut kepentingan diri sendiri.
Manusia sebagai makhluk ekonomi (homo economicus) berarti manusia dalam usahanya mencari dan memperoleh kemakmuran selalu ingin melepaskan diri dari moral dan bertindak sebagai makhluk ekonomi saja. Namun perlu diperhatikan dan dihayati bahwa manusia tidak hidup sendirian, melainkan masih ada manusia lain di sekelilingnya.
Hasrat manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya disebut manusia sebagai makhluk ekonomi. Dengan hasrat itu, manusia terus berusaha dengan berbagai cara dan upaya agar terpenuhi kebutuhannya. Dalam memenuhi kebutuhan, manusia tidak dapat melakukannya sendiri, namun memerlukan bantuan orang lain.
Hasrat manusia memerlukan bantuan orang lain disebut manusia sebagai makhluk sosial. Sifat manusia yang selalu ingin meningkatkan kehidupannya merupakan kenyataan bahwa manusia itu sebagai makhluk ekonomi (homo economicus).
Homo = manusia, economicus = yang hidup menurut kepentingan diri sendiri. Manusia sebagai makhluk ekonomi (homo economicus) berarti manusia dalam usahanya mencari dan memperoleh kemakmuran selalu ingin melepaskan diri dari moral dan bertindak sebagai makhluk ekonomi saja.
Namun perlu diperhatikan dan dihayati bahwa manusia tidak hidup sendirian, melainkan masih ada manusia lain di sekelilingnya yang sama-sama ingin memenuhi kebutuhannya.
Selain itu manusia tidak akan mampu memenuhi semua kebutuhan hidupnya tanpa dibantu atau berinteraksi dengan manusia yang lain.
Kebutuhan manusia mungkin sama, tetapi keinginan berbeda. Misalnya, setiap manusia memerlukan kebutuhan primer (bisa makanan pokok), namun keinginan untuk memenuhi kebutuhan primer berbeda.
Orang Amerika memenuhi kebutuhan pokoknya dengan roti, orang Indonesia memenuhi kebutuhan pokoknya dengan nasi. Berarti keinginan orang Amerika dengan orang Indonesia berbeda, namun kebutuhan pokoknya sama.
Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan dan Keinginan Manusia
Faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan manusia dalam memenuhi kebutuhan adalah sebagai berikut.1. Tempat tinggal
Tempat tinggal manusia mempengaruhi keinginan manusia dalam memenuhi kebutuhan. Manusia yang bertempat tinggal di daerah tropis, dengan dua perubahan musim (musim hujan dan musim kemarau), umumnya membutuhkan makanan yang berkalori tinggi, pakaian yang lebih tipis, dan perumahan yang berventilasi lebar.Hal ini tentu saja berbeda dengan kebutuhan manusia yang bertempat tinggal di daerah dengan empat perubahan musim.
2. Pendidikan
Manusia yang berpendidikan tinggi, seperti sarjana, berbeda keinginannya dalam memenuhi kebutuhan dengan yang berpendidikan sekolah lanjutan pertama. Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin besar dan bervariasi keinginan dalam memenuhi kebutuhan.3. Usia
Manusia yang berusia dewasa memiliki keinginan yang berbeda dengan yang masih berusia remaja atau anakanak. Semakin tinggi usia seseorang maka semakin bervariasi keinginannya dalam memenuhi kebutuhan.4. Sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia
Manusia yang memiliki sumber daya alam yang banyak atau melimpah, keinginan memenuhi kebutuhannya lebih besar dibanding dengan yang kurang sumber daya alamnya.Sumber daya manusia yang mampu, dalam arti semakin tinggi tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki, memiliki keinginan dan peluang untuk memenuhi kebutuhannya lebih besar dibanding manusia yang kurang mampu.
EmoticonEmoticon