Apa Yang Dimaksud Dengan Kapasitas Vital Paru-Paru

17.17
Taukah anda apa yang dimaksud dengan kapasitas vital paru-paru?

Kapasitas Vital Paru-Paru


Taukan anda apa yang dimaksud dengan kapasitas vital paru-paru? Kapasitas vital paru-paru adalah jumlah dari volume udara tidal, volume udara komplementer, dan volume udara suplementer. Selain itu, kamu juga dapat menghitung kapasitas total paru-paru yang merupakan jumlah dari kapasitas vital paru-paru dan udara residu.

Kapasitas  Paru-Paru Dan Udara Pernapasan  Manusia

Berikut istilah-istilah dalam pernapasan pada paru-paru

1. Pengertian Kapasitas Vital adalah  volume keseluruham udara yang dapat bergerak di dalam paru-paru

2. Pengertian Udara  Tidal adalah  volume pernapasan biasa ( udara yang dihisap atau dihembuskan ) oleh paru-paru setiap sekali bernapas ( 350 – 500 ml )

3. pengertian Kapasitas inspirasi maksimum ( Udara Komplementer ) adalah volume udara yang dapat dihisap sesudah inspirasi normal dengan suatu daya inspirasi maksimum termasuk udara tidal ( 2000 – 3500 ml )

4. Pengertian Volume Cadangan / Ekspirasi maksimum ( Udara Suplementer ) adalah volume terbesar dari udara yang dapat diekspirasikan sesudah suatu ekspirasi normal ( 1500 ml )

5. Pengertian Udara Residu adalah volume udara yang tertinggal dalam paru-paru sesudah  ekspirasi maksimum ( 1200 – 1500 ml )

Diagram Udara Pernapasan

Udara pernapasan yang masuk ke dalam tubuh kira-kira mengandung : 21 % O2 dan 0,03 % CO2 Pusat pengaturan pernapasan manusia  oleh Otak bagian  Medula Oblongata

Salah satu stimulus untuk bernapas adalah kadar CO2 dalam darah : Bila kadar CO2 dalam darah naik melebihi 4% maka otak memerintahkan  sisitem pernapasan untuk mengambil O2. Sistem pernapasan merupakan kerja sama antara sistem pernapasan, otak dan jantung

Setelah mengetahui volume paru paru, selanjutnya dapat mengukur kapasitas paru paru, yakni penjumlahan antara dua volume paru paru atau lebih.

Dengan demikian, jika hendak mengetahui kapasitas vital paru paru atau Vital Capasity (VC)  maka anda dapat menjumlahkan antara Volume Cadangan Inspirasi ditambah Volume Cadangan Ekspirasi dan Volume Tidal (VC=IRV+ERV+TV).

Kapasitas vital paru paru yakni volume udara yang dikeluarkan paru melalui ekspirasi maksimal yang sebelumnya melakukan inspirasi maksimal terlebih dahulu.

Kapasitas paru paru sesorang dapat diukur dengan menggunakan alat spirometer yang dapat mengukur volume udara yang dihirup dan hembuskan berdasarkan waktu. Semua volume diatas dapat diukur menggunakan spirometer, kecuali Volume Residu yang harus diukur dengan FRC dan TLC.



Itulah cara mengetahui kapasitas vital paru paru pada manusia yang dapat diukur dengan spirometer maupun FRC dan TLC.

Hubungan Status Gizi Dengan Kapasitas Vital Paru

Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan hubungan antara status gizi dengan kapasitas vital paru dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Apa Yang Dimaksud Dengan Kapasitas Vital Paru-Paru
Tabel : Hubungan Status Gizi dengan Kapasitas Vital Paru

Terlihat pada tabel di atas, dari 15 pekerja dengan status gizi normal, sebanyak 10 pekerja atau 66,7% mengalami restriksi ringan. Dan 10 pekerja dengan status gizi kurus, sebanyak 9 pekerja atau 90% mengalami restriksi sedang.

Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov, maka didapat p value sebesar 0,00. Maka p value lebih kecil dari 0,05 (0,00 < 0,05) sehingga Ha diterima yang menyatakan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan kapasitas vital paru pada pekerja penggilingan divisi batu putih di PT. Sinar Utama Karya.

Hubungan status gizi dengan kapasitas vital paru digambarkan dengan grafik batang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Apa Yang Dimaksud Dengan Kapasitas Vital Paru-Paru

Hubungan Status Gizi Dengan Kapasitas Vital Paru

Dari hasil analisis hubungan antara status gizi dengan kapasitas vital paru, berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh p value = 0,00 < 0,05. Karena p value lebih kecil dari 0,05 dengan demikian Ha diterima, yang berarti ada hubungan antara status gizi dengan kapasitas vital paru pada pekerja penggilingan divisi batu putih di PT. Sinar Utama Karya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori bahwa kekurangan makanan yang terus menerus akan menyebabkan susunan fisiologis terganggu dan dapat mengganggu kapasitas vital seseorang (Depkes RI, 2003:43).

Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa (usia 18 tahun keatas) merupakan masalah penting, karena selain mempunyai resiko penyakit penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktivitas kerja. 

Gizi merupakan nutrisi yang diperlukan oleh para pekerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan. Sebagai satu aspek dari ilmu gizi pada umumnya, maka gizi kerja ditujukan untuk kesehatan dan daya kerja tenaga kerja yang setinggi tingginya. Kesehatan dan daya kerja sangat erat hubungannya dengan tingkat gizi seseorang. 

Tubuh memerlukan zat-zat dari makanan untuk pemeliharaan tubuh, perbaikan kerusakan-kerusakan dari sel dan jaringan dan untuk pertumbuhan, yang banyak sedikitnya keperluan ini sangat bergantung kepada usia, jenis kelamin, lingkungan dan beban yang diderita oleh seseorang (Suma‟mur P.K., 1996:197).

Hubungannya dengan fungsi pernafasan, status gizi kurang dapat berakibat pada turunnya sel perantara imunitas yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi (Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2007:17). 

Sel imunitas pada saluran pernafasan diperankan oleh Limfosit T yang dapat membunuh, mengisolasi dan menggumpalkan benda asing yang masuk. Pada pekerja yang terkena paparan debu dan akibat dari turunnya sel perantara imunitas maka limfosit T tidak dapat  membentuk pertahanan terhadap debu atau partikel yang masuk ke dalam saluran pernafasan akibatnya debu atau partikel yang masuk ke dalam saluran nafas dapat mancapai paru (Darmanto Djojodibroto, 2007:51).  

Debu yang mencapai saluran nafas bawah merangsang suatu reaksi peradangan-imun yang menyebabkan akumulasi makrofag yang berisi debu sehingga akhirnya terjadi fibrosis paru. Akibat fibrosis, paru menjadi kaku sehingga membatasi compliance atau daya pengembangan paru (Faisal Yunus, 1997:46).

Data penelitian yang didapat dari 25 pekerja ada 10 pekerja dengan status gizi kurus, sebanyak 9 pekerja mengalami restriksi sedang, 1 pekerja mengalami restriksi berat. 

Dari I5 pekerja dengan status gizi normal, sebanyak 4 pekerja mempunyai kapasitas vital paru normal, 10 pekerja mengalami restriksi ringan dan 1 pekerja mengalami restriksi sedang. Hal ini menunjukkan bahwa status gizi mempengaruhi kapasitas vital paru pekerja pada penelitian ini.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »