Kandungan, Manfaat, Khasiat Kulit Manggis Untuk Kesehatan

04.39
Garcinia Mangostana L. merupakan pohon buah dengan tinggi mencapai  25 meter. Berbatang kayu dengan warna hijau kotor yang bulat tebal dan  tegak dengan diameter batang 45 cm memiliki daun tunggal yang berwarna  hijau dan berbentuk lonjong dengan ujung runcing, pangkal yang tumpul  dan tepi yang rata, pertulangan menyirip, berukuran panjang 20−25 cm dan  lebar 6−9 cm.

Berbunga tunggal berwarna kuning, berkelamin dua dan  berada di ketiak daun dengan panjang 1−2 cm. Buah berbentuk bola yang  tertekan, garis tengah 3,5−7 cm, berwarna ungu tua, dinding buah tebal dan  berdaging. Berbiji bulat, berwarna kuning dengan diameter ± 2 cm, dalam  satu buah terdapat 5−7 biji, diselimuti oleh selaput biji yang tebal dan  berair. Berakar tunggang berwarna putih kecoklatan.

Kulit Manggis

Kandungan kimia dan manfaatnya untuk kesehatan

Kandungan kimia kulit buah manggis antara lain derivat xanton yaitu  mangostin, gartanin, α-mangostin, γ-mangostin, garsimangoson B, garsinon  D, garsinon E, mangostinon, kudraxanton G, garsimangoson A,  garsimangoson C.

Pemanfaatan kulit buah manggis sebenarnya sudah dilakukan sejak dahulu.  Berbagai penelitian di luar negeri menjelaskan, kulit buah manggis yang  sudah makan mengandung polihidroxi-xanton yang merupakan deivat mangostin dan beta mangostin. Xanton mempunyai kemampuan sebagai  antioksidan dan antiinflamasi.

Kandungan, Manfaat, Khasiat Kulit Manggis Untuk Kesehatan
Gambar: Kulit manggis

a. Xanton sebagai antioksidan 

Dalam proses metabolisme tubuh, terjadi reaksi oksidasi dan reduksi  sehingga terbentuk radikal bebas yang bersifat oksidator dengan  oksigen yang reaktif. Karena kereaktifannya, radikal bebas itu akan mengoksidasi zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh, sehingga menyebabkan sejumlah jaringan tubuh rusak.

Oleh karena mudah teroksidasi, radikal bebas, dalam hal ini radikal  peroksil (ROO) akan mengoksidasi xanton dengan cepat, sehingga  radikal peroksil itu akan berubah menjadi R-H. Perubahan itu terjadi  karena molekul oksigen direduksi oleh garsinon B sebagai derivat  xanton. Reaksinya dapat menghambat radikal bebas dari berbagai  jenis.

Oksigen reaktif dari beberapa contoh radikal bebas, seperti H3C  (carbon-centered), R, R2NO (nitrogen-centered), RO, H3COO (O2 centered), atau ROO, dapat dihilangkan oleh xanton jenis garcinon B  atau  parvixanton dalam proses oksidasi, sehingga senyawa bermanfaat  dapat berfungsi.

Dalam reaksi xanton dengan radikal bebas itu, R berubah jadi RH, dan  reaksi akan membuat molekul A menjadi tidak aktif. Demikian juga  RO.

Dengan adanya xanton (garcinon B atau parvixanton-1), posisi A diganti sehingga reaksi berubah menjadi ROH, yang dapat menjaga  zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh menjadi berfungsi dengan baik  untuk menjaga kesehatan. Hal yang sama juga terjadi pada ROO, yang  dalam proses reaksi itu berubah menjadi ROOH.

b. Xanton sebagai anti-inflamasi 

Khasiat antiinflamasi kulit manggis ternyata telah dipraktikan sejak  dulu. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata manggis memang  mengandung zat antiinflamasi pada studi in-vitro. Penelitian lain di

Jepang, menunjukkan bahwa senyawa gamma-mangostin lah yang  mampu mencegah aktifitas COX (Cyclo-oxigenase), enzim yang  bertugas menandai adanya inflamasi dalam tubuh. Untuk alergi,  senyawa xanthon mampu mencegah pelepasan anti-histamin dan  sintesis prostaglandin E2 yang dikeluarkan kerika terjadi alergi.

Prostaglandin itulah penyebab inflamasi menjadi radang. Dalam  penelitian lain juga disebutkan bahwa alfamangostin dapat  menghambat pelepasan reseptor pembuat histamine, sedangkan  gammamangostin dapat menghambat pelespasan reseptor pembuat  serotonin.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »