Berbunga tunggal berwarna kuning, berkelamin dua dan berada di ketiak daun dengan panjang 1−2 cm. Buah berbentuk bola yang tertekan, garis tengah 3,5−7 cm, berwarna ungu tua, dinding buah tebal dan berdaging. Berbiji bulat, berwarna kuning dengan diameter ± 2 cm, dalam satu buah terdapat 5−7 biji, diselimuti oleh selaput biji yang tebal dan berair. Berakar tunggang berwarna putih kecoklatan.
Kulit Manggis
Kandungan kimia dan manfaatnya untuk kesehatan
Kandungan kimia kulit buah manggis antara lain derivat xanton yaitu mangostin, gartanin, α-mangostin, γ-mangostin, garsimangoson B, garsinon D, garsinon E, mangostinon, kudraxanton G, garsimangoson A, garsimangoson C.Pemanfaatan kulit buah manggis sebenarnya sudah dilakukan sejak dahulu. Berbagai penelitian di luar negeri menjelaskan, kulit buah manggis yang sudah makan mengandung polihidroxi-xanton yang merupakan deivat mangostin dan beta mangostin. Xanton mempunyai kemampuan sebagai antioksidan dan antiinflamasi.
Gambar: Kulit manggis |
a. Xanton sebagai antioksidan
Dalam proses metabolisme tubuh, terjadi reaksi oksidasi dan reduksi sehingga terbentuk radikal bebas yang bersifat oksidator dengan oksigen yang reaktif. Karena kereaktifannya, radikal bebas itu akan mengoksidasi zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh, sehingga menyebabkan sejumlah jaringan tubuh rusak.Oleh karena mudah teroksidasi, radikal bebas, dalam hal ini radikal peroksil (ROO) akan mengoksidasi xanton dengan cepat, sehingga radikal peroksil itu akan berubah menjadi R-H. Perubahan itu terjadi karena molekul oksigen direduksi oleh garsinon B sebagai derivat xanton. Reaksinya dapat menghambat radikal bebas dari berbagai jenis.
Oksigen reaktif dari beberapa contoh radikal bebas, seperti H3C (carbon-centered), R, R2NO (nitrogen-centered), RO, H3COO (O2 centered), atau ROO, dapat dihilangkan oleh xanton jenis garcinon B atau parvixanton dalam proses oksidasi, sehingga senyawa bermanfaat dapat berfungsi.
Dalam reaksi xanton dengan radikal bebas itu, R berubah jadi RH, dan reaksi akan membuat molekul A menjadi tidak aktif. Demikian juga RO.
Dengan adanya xanton (garcinon B atau parvixanton-1), posisi A diganti sehingga reaksi berubah menjadi ROH, yang dapat menjaga zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh menjadi berfungsi dengan baik untuk menjaga kesehatan. Hal yang sama juga terjadi pada ROO, yang dalam proses reaksi itu berubah menjadi ROOH.
b. Xanton sebagai anti-inflamasi
Khasiat antiinflamasi kulit manggis ternyata telah dipraktikan sejak dulu. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata manggis memang mengandung zat antiinflamasi pada studi in-vitro. Penelitian lain diJepang, menunjukkan bahwa senyawa gamma-mangostin lah yang mampu mencegah aktifitas COX (Cyclo-oxigenase), enzim yang bertugas menandai adanya inflamasi dalam tubuh. Untuk alergi, senyawa xanthon mampu mencegah pelepasan anti-histamin dan sintesis prostaglandin E2 yang dikeluarkan kerika terjadi alergi.
Prostaglandin itulah penyebab inflamasi menjadi radang. Dalam penelitian lain juga disebutkan bahwa alfamangostin dapat menghambat pelepasan reseptor pembuat histamine, sedangkan gammamangostin dapat menghambat pelespasan reseptor pembuat serotonin.
EmoticonEmoticon