Latar Belakang dan Tujuan Jepang Menduduki Indonesia

05.38
Sebagaimana telah diketahui bahwa Sebelum mendapatak kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945, bahwa indonesia telah dijajah oleh belanda, inggris, portugis, belanda dan jepang. Pada kesempatan kali ini akan membahas mengenai tujuan jepang menduduki Indonesia.

Pendudukan Jepang di Indonesia


Masuknya Jepang Ke Indonesia

Tentu, kalian masih ingat bahwa Jepang dengan mudah berhasil menguasai daerah-daerah Asia Timur dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Mengapa demikian? Karena:

1. Jepang telah berhasil menghancurkan pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii pada tanggal 7 Desember 1941;

2. Negeri-negeri induk (Inggris, Perancis, dan Belanda) sedang menghadapi peperangan di Eropa melawan Jerman;

3. Bangsa-bangsa di Asia sangat percaya dengan semboyan Jepang (Jepang pemimpin Asia, Jepang cahaya Asia, dan Jepang pelindung Asia) sehingga tidak memberi perlawanan.

Bahkan, kehadiran Balatentara Jepang disambut dengan suka cita karena Jepang dianggap sebagai ‘saudara tua’ yang akan membebaskan bangsa-bangsa Asia dari belenggu penjajahan negara-negara Barat.

Latar Belakang dan Tujuan Jepanga Menduduki Indonesia

Pada saat ini Jepang menjadi negara yang paling maju di Asia, bahkan banyak memberi bantuan kepada Indonesia.

Dalam Perang Dunia II ( 1939-1945 ), Jepang ingin membangun imperium di Asia. Dalam rangka menguasai benua tersebut, Jepang menganggap Amerika Serikat sebagai penghalang utama.

Karena itu sebelum menyerbu Asia, Jepang akan melumpuhkan armada Amerika Serikat di Samudra Pasifik. Pada tanggal 8 Desember 1941 pangkalan armada Amerika Serikat di Pulau Hawai, yaitu Pearl Harbour, dengan tiba-tiba diserang Jepang.

Sebagian besar armada Amerika Serikat di samudra pasifik dihancurkan. Dengan demikian jepang telah membuka jalan untuk menduduki benua Asia, terutama asia timur dan asia tenggara, termasuk Indonesia. Lima jam setelah penyerangan atas pearl Harbour, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda van Starkenborg Stachouwer menyatakan perang terhadap jepang.

Latar Belakang dan Tujuan Jepang Menduduki Indonesia

Dengan penyerahan tanpa syarat oleh Letnan Jendral Ter Poorten, panglima angkatan perang Hindia Belanda, atas nama angkatan perang sekutu di Indonesia kepada angkatan perang Jepang dibawah pimpinan letnan Jendral Imamura pada tanggal 18 maret 1942, maka sejak itu berakhirlah pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia dan dengan resmi berdirilah pemerintahan pendudukan Jepang.

Sebagaimana telah diketahui bahwa Indonesia dikenal sebagai negara agraris, melimpah sumberdaya alamnya. Sehingga para negara adidaya melirik serta ingin menguasai apa yang ada dalam Indonesia.

Selain untuk mengambil sumdaya alamnya tujuan jepang menduduki Indonesia juga ingin menjadikan Indonesia sebagai tempat penghasilan industri jepang, serta banyak memperkerjakan penduduk indonesia dengan tingkat upah yang cendrung rendah. Semua itu digunakan sebagai penyuplai bahan mentah dan bahan bakar untuk memenuhi kepentingan jepang.

Militer Jepang membuat tiga kesalahan besar terhadap bangsa Indonesia:

1. kerja paksa

Banyak laki-laki Indonesia diambil dari tengah keluarga mereka dan dikirim hingga ke Burma untuk melakukan pekerjaan pembangunan dan banyak pekerjaan berat lainnya dalam kondisikondisi yang sangat buruk. Ribuan orang mati atau hilang.

2. Pengambilan paksa

Tentara-tentara Jepang dengan paksa mengambil makanan, pakaian dan berbagai pasokan lainnya dari keluarga-keluarga Indonesia, tanpa memberikan ganti rugi. Hal ini menyebabkan kelaparan dan penderitaan semasa perang.

3. Perbudakan paksa terhadap perempuan

Banyak perempuan Indonesia yang dijadikan "wanita penghibur " bagi tentara-tentara Jepang.

Selain itu, Jepang menahan banyak warga sipil Belanda di kamp-kamp tahanan dalam kondisi-kondisi yang sangat buruk, dan memperlakukan  tahanan perang militer di Indonesia dalam keadaan yang buruk pula.

Namun, kejahatan-kejahatan perang di -- yang sangat serius -- pada kenyataannya tidak seburuk dengan apa yang dilakukan di Tiongkok atau Korea pada masa yang sama.

Sejumlah komandan, seperti misalnya Jen. Imamura di Jawa, secara terbuka dikritik di koran-koran Jepang karena terlalu "lunak".

Bahkan ada sejumlah perwira Jepang yang bersimpati dengan gagasan kemerdekaan Indonesia, dan yang bahkan memberikan dukungan mereka kepada tokoh-tokoh dan organisasi politik Indonesia, hingga kepada Soekarno sendiri.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »