Rumus Fungsi Tabungan dan Konsumsi Lengkap

03.40
Untuk memperdalam pengetahuan kamu mengenai konsumsi dan tabungan maka pembahasan kali inivaknan membahas tentang rumus fungsi tabungan dan rumus fungsi konsumsi.

Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan


Bila dikaitkan dengan pendapatan, konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi.

Sedangkan tabungan adalah bagian pendapatan yang disimpan atau tidak dibelanjakan. Oleh karena itu, besar pendapatan sama dengan besar konsumsi ditambah besar tabungan.

Bisa ditulis
Y = C + S
Keterangan: Y = pendapatan

                    C = konsumsi

                    S = tabungan

Keynes, mengemukakan bahwa “Setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan.”

Bisa ditulis

Adapun hubungan antara besarnya konsumsi dan pendapatan, oleh Keynes dirumuskan dalam sebuah fungsi konsumsi. Fungsi konsumsi adalah fungsi yang menunjukkan hubungan besarnya konsumsi dengan pendapatan.

C = a + bY
Keterangan

    C      = pengeluaran untuk konsumsi (consumption)

a       = konstanta, yaitu besarnya konsumsi pada saat pendapatan tidak ada (sama dengan nol)     disebut konsumsi otonom

 b      = koefisien yang menunjukkan besarnya tambahan konsumsi yang disebabkan tambaha         pendapatan, disebut hasrat mengkonsumsi marginal

            = MPC (Marginal Propensity to Consume)

      Y   = pendapatan (income)

Adapun hubungan antara besarnya tabungan dan pendapatan dirumuskan dalam sebuah fungsi tabungan. Fungsi tabungan adalah fungsi yang menunjukkan hubungan besarnya tabungan dengan pendapatan.

S = –a + (1–b) Y
Dari manakah persamaan tersebut diperoleh? Coba kalian perhatikan uraian berikut.

Telah diketahui: Y = C + S dan C = a + bY
maka:                  S = Y – C
                            S = Y – (a + bY)
                            S = Y – a – bY
                            S = –a + Y – bY (–a ditempatkan di depan)

Jadi, S = –a + (1 – b) Y

Keterangan : (1–b) = MPS = Marginal Propensity to Saving, yaitu hasrat menabung marginal

MPS secara matematis dirumuskan:

Diketahui dari penjelasan sebelumnya bahwa:     b = MPC
(1–b) = MPS
karena b + (1–b) = 1

maka:
MPC + MPS = 1
Misalnya
Diketahui MPC = 0,75
Maka MPS = 0,25, karena 0,75 + 0,25 = 1
MPC + MPS = 1

Untuk mempermudah pemahaman, berikut ini kita akan mempelajari fungsi konsumsi dan fungsi tabungan dalam bentuk soal.

Contoh Soal

Diketahui fungsi konsumsi C = 100.000 + 0,6 Y
Ditanya:
a. Berapa besar konsumsi bila Y = 0 (tidak memiliki pendapatan)
b. Berapa besar konsumsi bila Y = 500.000
c. Berdasarkan fungsi konsumsi di atas, tentukan fungsi tabungannya.
d. Berapa besar tabungan bila Y = 600.000
Jawab :

a. Diketahui:
C = 100.000 + 0.6 Y
Sekarang kita masukkan Y = 0 ke dalam persamaan tersebut
C = 100.000 + 0.6 Y
C = 100.000 + 0.6 x 0
C = 100.000 + 0
C = 100.000
Jadi, bila Y = 0 maka besar konsumsi adalah Rp100.000,-

b. Diketahui:
C = 100.000 + 0,6 Y
Sekarang kita masukkan Y = 500.000 ke dalam persamaan tersebut
C = 100.000 + 0.6 x 500.000
C = 100.000 + 300.000
Jadi, bila Y = 500.000 maka besar konsumsi adalah Rp400.000,-.

c. Diketahui:
C = 100.000 + 0,6 Y
Dari persamaan di atas diketahui
a = 100.000 b = 0,6
Karena S = –a + (1–b) Y
Maka, fungsi tabungan adalah S = –100.000 + 0,4 Y
Jadi bila diketahui C = 100.000 + 0,6 Y
maka fungsi tabungannya adalah S = –100.000 + 0,4 Y

d. Diketahui:
S = –100.000 + 0,4 Y
Sekarang kita masukkan Y = 600.000 ke dalam persamaan tersebut
S = –100.000 + 0,4 x 600.000
S = –100.000 + 240.000
S = 140.000
Jadi, bila Y = 600.000 maka besar tabungan Rp140.000,-

2. Diketahui fungsi konsumsi
C = 20 + 0,8 Y
Ditanya:
a. Tentukan fungsi tabungannya!
b. Gambarkan kurva (grafik) fungsi konsumsi dan fungsi tabungannya!
Jawab:
a. C = 20 + 0,8 Y
S = –a + (1–b) Y (dari fungsi konsumsi diketahui a = 20
dan b = 0,8) Sehingga,
S = –20 + (1–0,8) Y
S = –20 + 0,2 Y, jadi fungsi tabungannya adalah:
S = –20 + 0,2 Y

b. Untuk menggambar fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, gunakan langkah–langkah berikut:

1) Kurva Fungsi Konsumsi         C = 20 + 0,8 Y
Titik potong dengan sumbu C (sumbu vertikal) bila Y= 0, terjadi pada titik (0,20)

Titik potong dengan scale line (garis skala), garis skala adalah garis yang membagi sudut menjadi dua bagian yang sama dengan menunjukkan Y = C. Untuk mencari titik potong dengan garis skala kita harus mensubstitusikan Y = C ke dalam fungsi konsumsi di atas.

Y = C                       C = 20 + 0,8 Y (karena Y = C maka C akan diganti Y)

sehingga,                  Y = 20 + 0,8 Y

                     Y – 0,8 Y = 20

                           0,2 Y = 20





Jadi, titik potong dengan garis skala terjadi saat Y = C = 100

2) Kurva fungsi tabungan S = –20 + 0,2 Y

Titik potong dengan sumbu S (bila Y = 0) terjadi pada titik (0,–20)

Titik potong dengan sumbu Y (bila S = 0) terjadi pada titik (100,0)








Pada saat Y = C maka tidak ada
tabungan (S = 0), sebab semua
pendapatan habis untuk konsumsi




3). Diketahui fungsi konsumsi C = 10 + 0,60 Y. Bila pendapatan sebesar 60 tentukan besar tabungannya?

Jawab:
Karena yang ditanya besar tabungan, agar lebih mudah kita harus membuat fungsi tabungannya lebih dulu, yakni S = –10 + 0,40 Y. Berapa S (tabungan) bila Y (pendapatan) = 60?

Y = 60 S = –10 + 0,40 Y
S = –10 + (0,40 x 60)
S = –10 + 24 = 14

Jadi, bila pendapatan 60 maka tabungannya adalah 14.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »