Konsep dan Menghitung Biaya Peluang Serta Memanfaatkannya: Produksi

15.57
Setelah kamu pelajari pengertian dan contoh biaya peluang konsumsi maka pembahasan kali ini akan membahas tentang menghitung biaya peluang, konsep biaya peluang, memanfaatkan biaya peluang, biaya peluang ekonomi, biaya peluang dalam Produksi dan biaya peluang konsumsi.

Biaya Peluang Dalam Produksi

Biaya peluang tidak hanya terjadi pada kegiatan konsumsi tapi juga terjadi pada kegiatan produksi. Perhatikan contoh berikut: Pak Tata seorang pengrajin mainan kayu sedang memenuhi pesanan dari dua pelanggan. 

Konsep dan Menghitung Biaya Peluang Serta Memanfaatkannya: Produksi
Gambar: Menghitung Biaya Peluang.

Pelanggan pertama memesan mobil kayu, pelanggan kedua memesan boneka kayu. Karena keterbatasan modal maka Pak Tata harus mengatur produksinya. Ada beberapa kombinasi produksi yang bisa dipilih Pak Tata.

Kombinasi 
Jumlah mobil kayu
Jumlah boneka kayu
A
B
C
D
E
F
G
0
50
90
115
135
50
115
200
160
100
50
0
125
160


Untuk memuaskan pelanggan pertama (pemesan mobil kayu), awalnya Pak Tata memilih kombinasi D. Akan tetapi, pilihan D bisa merugikan pelanggan kedua (pemesan boneka kayu) karena hanya sedikit pesanannya yang bisa dipenuhi. 


Oleh karena itu, Pak Tata berubah memilih kombinasi C sehingga diharapkan bisa memuaskan kedua pelanggan. 

Perubahan pilihan dari D ke C menunjukkan bahwa Pak Tata harus mengorbankan 25 mobil kayu (115 - 90) untuk mendapatkan tambahan 50 boneka kayu. 

Karena harga satu mobil kayu Rp20.000,- berarti besar biaya peluang untuk mendapatkan 50 boneka kayu adalah 25 x Rp20.000,- = Rp500.000,-.


Berdasarkan tabel kombinasi produksi di atas, dapat pula dibuatkan kurva kemungkinan produksi, seperti tampak pada Gambar kurva.

Dari kurva kemungkinan produksi tersebut ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, sebagai berikut.

a. Kurva yang bergerak dari kiri atas ke kanan bawah (berlereng negatif) merupakan batas antara kombinasi yang dapat dicapai dengan kombinasi yang tidak dapat dicapai.

b. Titik A, B, C, D, E yang terletak pada kurva menunjukkan kombinasi penggunaan sumber daya yang efisien dan optimal.

c. Titik F merupakan contoh kombinasi yang dapat dicapai (attainable combination), tetapi tidak efisien karena tidak menggunakan sumber daya yang tersedia dengan optimal.

d. Titik G merupakan contoh kombinasi yang tidak dapat dicapai (unatainable combination) karena sumber daya yang ada tidak mencukupi.

e. Titik A dan E disebut kombinasi ekstrem karena kombinasi A tidak menghasilkan mobil kayu dan pada kombinasi E tidak menghasilkan boneka kayu.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »