Pengertian dan Rumus Fungsi Produksi

15.29
Untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang produksi maka ada hal yang harus kalian ketahui yaitu teori biaya produksi, pengertian  teori produksi, konsep teori produksi, produksi dan biaya, rumus fungsi produksi dan fungsi produksi adalah.

Produksi


Menurut pengertian ekonomi, produksi adalah setiap kegiatan atau usaha manusia untuk menghasilkan atau menambah guna barang dan jasa.

A. Fungsi Produksi

Untuk melakukan proses produksi, agar mendapatkan hasil (output) diperlukan adanya faktor-faktor produksi, seperti bahan mentah, tenaga kerja, modal dan pengusaha/kewirausahaan sebagai masukan (input).

Pengertian dan Rumus Fungsi Produksi
Jadi, terdapat hubungan antara output dan input. Hubungan tersebut digambarkan dalam bentuk fungsi produksi.

Fungsi produksi berarti hubungan antara jumlah produk yang dihasilkan (output) dengan faktorfaktor produksi dan ditulis sebagai berikut:
Keterangan:

Q (quantity) = jumlah barang atau jasa yang dihasilkan (output)
f (function) = simbol persamaan fungsi
C (capital) = kapital/modal
L (labour) = tenaga kerja
R (resources) = sumber daya alam
T (technology)= teknologi dan kewirausahaan
(C, R, L, T) = faktor-faktor produksi (input)

Dari fungsi itu dapat diketahui, bila kita ingin menambah output maka kita juga harus menambah input. Dengan kata lain, jumlah output yang dihasilkan dari suatu proses produksi sangat tergantung pada kombinasi dan jumlah input yang dimasukkan.

B. Teori Produksi

Salah satu teori produksi yang dikenal dalam ekonomi adalah “Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang” (Law of Deminishing Return) yang dikemukakan oleh David Ricardo dalam bukunya “Principles of Political Economic and Taxation”.

Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang berbunyi: “Kalau ada (paling sedikit) satu input yang tetap (misalnya, tanah atau modal) dikombinasikan dengan satu input variabel (misalnya, tenaga kerja) yang setiap kali ditambah satu unit, maka output akan ikut bertambah juga, mulamula dengan tingkat pertambahan yang lebih dari proporsional (increasing returns), tetapi mulai waktu tertentu tambahan hasil (produk marginal) akan menjadi kurang dari proporsional (deminishing returns)”.

Yang dimaksud dengan input tetap adalah faktor-faktor produksi yang jumlahnya tetap dan tidak bergantungkan pada besar kecilnya jumlah produksi, contoh; tanah dan gedung.

Sedangkan input variabel adalah faktorfaktor produksi yang jumlahnya berubah-ubah bergantung pada besar kecilnya jumlah produksi.

Menurut Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang, penambahan input variabel secara terus-menerus yang dikombinasikan dengan input tetap, mula-mula akan meningkatkan produk total sekaligus meningkatkan produk marginal (tambahan-hasil).

Akan tetapi, mulai waktu tertentu ternyata produk marginal akan semakin menurun, walaupun produk totalnya masih terus bertambah. Agar lebih jelas, mari kita perhatikan tabel berikut ini.

Gambar: Tabel

Suatu perusahaan penghasil sepatu memiliki jumlah bangunan dan mesin yang tetap (keduanya sebagai input tetap).

Kemudian, dalam proses produksi, perusahaan menambah jumlah tenaga kerja secara terus-menerus seperti tampak dalam tabel. Tenaga kerja di sini berfungsi sebagai input variabel.

Akibat penambahan terus-menerus tersebut, terlihat bahwa produk total semakin meningkat (dari 10 s.d. 110) dan produk marginal juga semakin meningkat (dari 10 s.d. 40).

Saat tenaga kerja ditambah menjadi 4 orang, produk total tetap meningkat, tetapi produk marginal turun menjadi 20. Demikian seterusnya, produk marginal terus menurun. Bila digambarkan dalam bentuk grafik akan terlihat sebagai berikut.

Gambar: Kurva

Dari grafik tampak disamping pada saat jumlah tenaga kerja ditambah menjadi tiga orang, produk marginal (tambahan hasil) mencapai tingkat optimum, yaitu sebesar 40.

Mulai titik itu produk marginal semakin menurun hingga mencapai 1.

Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang bisa terjadi di bidang industri maupun bidang agraris, tetapi lebih cepat berlaku di
bidang agraris.

Karena jumlah manusia terus bertambah, sedangkan jumlah lahan pertanian tidak bertambah, sehingga mulai titik tertentu, produk marginal pertanian akan semakin menurun walaupun jumlah tenaga kerja


(petani) terus bertambah.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »