Pengaruh Pajak dan Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar
Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar
Pengenaan pajak atas suatu barang yang diproduksi/dijual akan mempengaruhi harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan.Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut naik. Setelah dikenakan pajak, maka produsen akan menawarkan harga jual yang lebih tinggi.
Akibatnya harga keseimbangan yang tercipta di pasar menjadi lebih tinggi daripada harga keseimbangan sebelum pajak, sedangkan jumlah keseimbangan menjadi lebih sedikit.
Pengertian keseimbangan pasar adalah Keseimbangan pasar adalah suatu keadaan ketika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan pada harga tertentu. Ketika harga mencapai keseimbangan, jumlah barang yang ingin dibeli konsumen sama dengan jumlah barang yang ingin diproduksi atau dijual produsen.Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar (lebih tinggi) pada sumbu harga.
Jika sebelum pajak persamaan penawarannya :
P = a + bQ maka sesudah pajak akan menjadi P = a + bQ + t.
Q = a + bQ maka sesudah pajak menjadi Q = a + b (p-t)
Contoh:
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q, sedangkan penawaranannya P = 3 + 0.5 Q. Terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar 3 perunit. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum pajak dan berapa pula jumlah keseimbangan sesudah pajak
Jawab:
Sebelum pajak Pe = 7 dan Qe = 8 (contoh di atas). Sesudah pajak, harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih tinggi. Persamaan penawaran berubah dan kurva bergeser ke atas.
Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0.5 Q
Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0.5 Q + 3
P= 6 + 0.5 Q Q = -12 + 2 P
Sedangkan persamaan permintaan tetap :
Q = 15 – P
Keseimbangan pasar : Qd = Qs
15 – P = -12 + 2P
27 = 3P
P = 9
Q = 15 – P
= 15 – 9
= 6
Jadi, sesudah pajak : Pe’ = 9 dan Qe’ = 6
Besarnya bagian dari beban pajak yang ditanggung oleh konsumen (tk) adalah selisih antara harga keseimbangan sesudah pajak (Pe’) dan harga keseimbangan sebelum pajak (Pe).
tk = Pe’ - Pe, di dalam kasus di atas tk = 9 – 7 = 2. Berarti dari setiap unit barang yang dibeli konsumen menanggung( membayar) pajak sebesar 2. Dengan kata lain dari pajak sebesar 3 perunit barang, sebesar 2 atau 67% menjadi tanggungan konsumen.
Beban pajak yang ditanggung produsen. Besarnya beban pajak yang ditanggung oleh produsen (tp) adalah selisih antara besarnya pajak perunit barang (t) dan bagian pajak yang menjadi tanggungan konsumen (tk). tp = t - tk.
Di dalam kasus di atas tp = 3 – 2 = 1, berarti dari setiap unit barang yang diproduksi dan dijual produsen menanggung beban pajak sebesar 1. Jadi 33% pajak yang ditanggung oleh produsen, lebih kecil dari pajak yang ditanggung oleh produsen.
Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah. Besarnya jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah (T) dapat dihitung dengan mengalikan jumlah barang yang terjual sesudah pengenaan pajak (Qe’) dengan besarnya pajak perunit barang (t). T = Qe’ x t
Dalam kasus di atas,T = 6 x 3 = 18. Penerimaan dari pajak merupakan salah satu sumber pendapatan pemerintah, bahkan merupakan sumber pendapatan utama.
Dengan pajak pemerintah menjalankan roda kegiatan sehari-hari, membangun prasarana publik seperti jalan dan jembatan, membayar hutang LN, membiayai pegawai, Rumah sakit, sekolah, juga membeli perlengkapan pertahanan. Pajak yang disetor rakyat akan kembali ke rakyat dalam bentuk lain
Pengaruh Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar
Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan barang menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih rendah. Dampaknya harga keseimbangan yang tercipta di pasar lebih rendah daripada harga keseimbangan sebelum atau tanpa subsidi,dan jumlah keseimbangannya menjadi lebih banyak.Dengan subsidi spesifik sebesar s kurva penawaran bergeser sejajar ke bawah, dengan penggal yang lebih rendah( lebih kecil ) pada sumbu harga.
Pengertian subsidi adalah adalah bentuk bantuan keuangan yang dibayarkan kepada suatu bisnis atau sektor ekonomi.
persamaan penawaran P = a + bQ, maka sesudah subsidi akan menjadi
P’ = a + b Q – s = ( a – s ) + b Q.
persamaan penawaran Q = a + bP, maka sesudah subsidi akan menjadi
Q = a + b (p + s)
Contoh :
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q, sedangkan penawaraannya P = 3 + 0.5 Q. Pemerintah memberikan subsidi sebesar 1.5 terhadap barang yang diproduksi. Berapa harga keseimbangan dan jumlahnya tanpa dan dengan subsidi.
Jawab:
Tanpa subsidi, Pe = 7 dan Qe = 8 (pada contoh kasus di atas)
Dengan subsidi , harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih rendah, persamaan penawaran berubah dan kurvanya turun.
Penawaran tanpa subsidi : P = 3 + 0.5 Q
Penawaran dengan subsidi : P = 3 + 0.5 Q – 1.5
P = 1.5 + 0.5 Q -----> Q = -3 + 2 P
Keseimbangan pasar setelah ada subsidi:
Qd = Qs
15 – P = -3 + 2P
15 + 3 = 2P + P
18= 3 P
P = 6
Q = 15 – P
= 15 – 6
= 9
Subsidi yang diberikan oleh pemerintah menyebabkan biaya produksi yang dikeluarkan oleh produsen menjadi lebih kecil daripada biaya sesungguhnya.
Perbedaan antara biaya produksi nyata dan biaya produksi yang dikeluarkan merupakan bagian subsidi yang dinikmati oleh produsen.
Karena biaya produksi yang dikeluarkan lebih kecil, produsen bersedia menawarkan harga jual yang lebih rendah, sehingga sebagian subsidi subsidi dinikmati juga oleh konsumen (sk). sk= Pe - Pe’
Bagian subsidi yang diterima produsen:sp = s -sk Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah:S = Qe’ x s Jadi, dengan adanya subsidi : Pe’ = 6 dan Qe’ = 9
EmoticonEmoticon