Alasan Menagapa Negara Maju Tidak Tergantung Pada Alam dan 5 Tahapan Negara Berkembang Dikatan Sebagai Negara Maju

17.03
Mengapa negara maju tidak tergantung pada alam? mengapa negara maju tidak tergantung pada alam? lalu pada sektor apa negara maju tergantung? Bagaimana negara maju memanfaatkannya?

Hubungan Negara Maju dan Berkembang


Sebagaimana telah dibahas sebelumnya bahwa antara negara maju dan negara berkembang saling membutuhkan terutama negara yang sedang berkembang mempunyai hasil alam yang sangat melimpah contohnya Indonesia.

Dikarnakan ketergantungan antara negara berkembang dengan negara maju maka indonesia selalu menjadi pengekspor barang mentah ke negara maju dan Impor barang jadi dari negara maju juga. Dikarnakan ketidak siapatan antara sumberdaya dan teknologi yang di miliki oleh indonesia.

Negra berkembang sangat erat kaitannya dengan hasil alam atau pertanian, dikarnakan mereka masih mengandalkan alam menjadi sumber penghasilan mereka. Berbeda halnya negara maju yang tidak tergantung pada alam. Berikut penjelasan mengapa negara maju tidak tergantung pada alam

1. Teknologi Yang Moderen 

Dikarnakan teknologi yang dipakai sudah moderen serta SDM memumpuninya, maka ;negara maju sudah tidak tergantung lagi pada keadaan alam. Seperti contohnya negara Jepang.

Mereka bercocok tanam tidak lagi tergantung pada lahan atau keadaan alam, walau di Negara jepang beriklim sub tropis namun mereka bercocok tanam menggunakan bioteknologi, yang keunggulannya adalah bisa menanam tiga sampai lima jenis tanaman dalam satu tempat dengan keterbatasan lahan, namun menghasilkan output yang lebih maksimal.

Menagapa Negara Maju Tidak Tergantung Pada Alam

2. Fokus pada Prosuk jasa dan industri

Contohnya saja negara China saat yang berfokus pada tempat perakitan saja, sedangkan tempat penelitian dan perkembangan teknologinya dinegara-negara lain.

China lebih memilih keunggulan komparatifnya yaitu jasa perakitan, keuntungan yang didapat dari china sendiri yaitu mampu mengekspor barang yang tidak bisa diproduksi negaranya sendiri.

Sedangkan keuntungan bagi negara lain yaitu lebih efisiensi pembiayaan untuk memproduksi barang tersebut, karna china terkenal pengupahannya lebih murah ketimbang dinegara-negara lain. China sendiri adalah negara maju yang tidak tergantung lagi pada alam, karna mereka sudah menemukan keunggulan komparatif yang berupa jasa perakitan.

3. Keterbatasan wilayah


Bukan berarti negara maju yang sudah sangat moderen teknologinya tidak memiliki sumberdaya alam, melainkan mereka menyimpannya untuk masa depannya, dikarnakan mereka sudah mempredeksikan akan kehabisan sumberdaya alamnya jika mereka memakainya terus menerus. Oleh sebab itu mereka menjajah Negara berkembang yang kaya akan sumberdaya alamnya.

4. Tidak memiliki SDA


Tentusaja hampir semua negar maju adalah negara yang fokus pada sektor industri. Mereka sangat sedikit kekayaan alam yang dimilikinya mungkin  hanya sebagian negara maju yang memiliki kekayaan alam seperti contohnya inggris yang terkenal dengan hasil buminya yaitu anggur.

Akan tetapi kebanyakan negara maju mendapatkan kekayaan alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mereka peroleh dari negara-negara berkembang yang kaya akan kekayaan alamnya. Seperti Indonesia yang belum mampu mengelola kekayaan alamnya sehingga menjadi kesempatan emas bagi negara-negara berkembang untuk bertindak.

5. Memiliki modal yang besar


Keterbatasan wilayah akan alam tidak menghambat bagi negara maju untuk memproleh hasil alam dari negara yang tidak bisa mengelola kekayaannya. Sebagaimana diketahui bahwa butuh dana dan modal besar untuk mengelola hasil alam, terlebih lagi lokasinya dikedalaman seperti papua.

Selain dari alat yang butuh dana besar selain itu susahnya jalan yang ditempuh ditambah lagi kondisi yang sangat primitif. Hal tersebut tidak bisa di lakukang dengan modal yang kecil. Oleh sebab itu kebanyakan negara tersebut sangat tergantung pada negara maju yang memiliki modal besar.

6. Karena sudah memiliki keunggulan absolut dan keunggulan komparatif


Pengertian dari keunggulan absolut advantage adalah keunggulan yang harus dimiliki oleh suatu negara yang mana mampu menganalisis potensi ekonomi wilayahnya. Sehingga bisa fokus dan mengembangkannya menjadi keunggulan yang potensial.

Sedangkan pengertian keunggulan komparatif adalah suatu kegiatan ekonomi yang menurut perbandingan lebih menguntungkan begi pengembangan daerah. Jadi tujuan keunggulan komparatif adalah memproduksi dengan kuantitas sebaik mungkin dengan biaya yang efisien. 

Contohnya saja china yang sudah memiliki keunggulan absolutnya yaitu teknologi kemudian telah mendapatkan keunggulan komparatifnya berupa tempat perakitan, maka sangat kecil kemungkinan china mengelola alam. 

Menurut w.w. Rostow bahwa suatu negara dikatakan maju jika sudah melalui 5 tahap yaitu
  1. masyarakat tradisional
  2. tahap persyaratan lepas landas
  3. lepas landas
  4. menuju kedewasaan 
  5. masa konsumsi tinggi

1. Masyarakat tradisional

Ciri ekonomi yang utama masyarakat tradisional adalah suatu masyarakat yang strukturnya berkembang dengan fungsi produksi yang terbatas yang terefleksi pada skala dan pola perdagangan yang kecil dan tradisional, tingkat outpu pertanian dan produktivitasnya rendah, ukuran manufaktur yang kecil, fluktuasi penduduk yang tidak menentu, dan pendapatan rill yang rendah.

Sektor pertanian yang produktivitasnya rendah tesebut menyerap lebih dari 75% angkatan kerja. Dengan kata lain sektor pertanian merupakan sektor penyanggang perekonomian yang utama.

Pada tahap ini struktur sosial nya bersifat hirarkis sehingga mobilitas vertikal anggota masyarakat sulit terjadi. Hal tersebut berarti bahwa kedudukan seorang dalam sistem sosial tidak akan berbeda dengan kedudukan nenek moyangnya.

Kecil kemungkinan anak petani akan menjadi seorang tuan tanah atau kelas masyarakat lain yang lebih tinggi daripada petani. Oleh karna itu hubungan keluarga dan kesukuan sangat berpengaruh menentukan kedudukan seorang dalam sistem sosialnya.

Sementara kegiatan politik dan pemerintahan bersifat sentralistik, tetapi pusat kekuasasan di daerah tersebut berada pada tuan tanah, dan kebijakan pemerintahpun dipengaruhi oleh pandangan tuan tanah tersebut.

2. Tahap Persyaratan Lepas Landas

Rostow mendefinisikan tahap ini sebagai suatu masa transisi di mana masyarakat mempersiapkan dirinya untuk mencapai tahap pertumbuhan yang berkesinambungan dengan kekuatan sendiri (self-sustained growth). Secara otomatis fenomena pertumbuhan ekonomi akan senantiasa mengiringi tahap ini dan tahap sesudahnya. 

Akan tetapi negara tersebut harus memenuhi persyaratan untuk tumbuh dan dengan kekuatan sendiri itu membutuhkan perubahan yang mendasar pada tiga sektor nonindustri yaitu: 

Pertaman, pembangunan infrastruktur atau social overhead capital, 

Kedua, revolusi teknologi di sektor pertanian dan,

Ketiga, peningkatan impor yang didanai dari hasil produksi dan pemasaran dari beberapa sumberdaya alam yang semakin efisiensi.

3. Tahap Lepas Landas

Rostow berpendapat bahwa untuk mencapai tahap lepas landas tidak satu sektor ekonomi pun yang dapat dipandang sebagai sektor yang baku dalam pembangunan ekonomi, karena pada dasarnya setiap negara mempunyai karakteristik dan kondisi domestik yang berbeda. Oleh karena itu, tidak ada gunanya bagi suatu negara untuk mencontoh pola perkembangan sektor pemimpin ada empat faktor yang harus diperhatikan yaitu:

1. Sektor tersebut harus mempunyai pasar yang luas dan berkembang.

2. Sektor tersebut harus memiliki teknik produksi yang modern dan kapasitas produksi yang dimiliki pun harus dapat diperluas.

3. Dalam masyarakat harus tersedia tabungan dan para pengusaha juga harus menanaman kembali keuntungannya untuk membiayai pembangunan sektor pemimpin.

4. Pembangunan dan transfortasi teknologi sektor pemimpin harus mampu mengembangkan kapasitas dan modernisasi sektor - sektor lain.

4. Tahap Menuju Kedewasaan

Tahap ini diartikan Rostow sebagai suatu tahap di mana masyarakat sudah secara efektif menggunakan teknologi modern pada hampir semua kegiatan produksi. Pada tahap ini, sektor - sektor pemimpin baru akan muncul dan menggantikan sektor - sektor pemimpin lama yang mengalami kemunduran. Sektor - sektor pemimpin baru ini coraknya ditentukan oleh perkembangan teknologi, kondisi alam, karakteristik dari tahap sebelumnya (tahap lepas landas) dan juga kebijakan pemerintah.

5. Tahap Konsumsi Tinggi

Pada tahap ini perhatian masyarakat lebih ditekankan pada masalah masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesjahteraan masyarakat dan bukan lagi pada masalah produksi. Pada tahap ini ada tiga macam tujuan masyarakat  atau negara yaitu.

1. Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke luar negri dan kecenderungan ini bisa berakhir pada penjajahan terhadap bangsa lain.

2. Menciptakan negara kesejahteraan dengan cara mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan yang lebih merata melalui sistem pajak yang progresif.

3. Oreantasi konsumsi masyarakat bukan lagi terhadap barang barang primer ( sandang, pangan , dan papan) tetapi lebih kepada barang barang dan jasa sekunder dan tensier.

Menurut Rostow Amerika Serikat adlah negara pertama yang mencapai tahap ini yaitu pada tahun 1920 dan Rusia setelahnya.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »