Kriteria Perusahaan Jasa
Kita perlu mengetahui penggolongan perusahaan berdasarkan jenis kegiatannya karena adanya perbedaan penyajian informasi keuangan. Pada perusahaan jasa tidak dikenal istilah persediaan barang jadi atau persediaan akhir, hal ini sangat berbeda dengan perusahaan dagang.
Menurut jenis kegiatannya, perusahaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu
1. perusahaan dagang, adalah perusahaan yang kegiatan utamanya mencarinkeuntungan (laba) dari hasil menjual dan membeli barang dagangan baik secara tunai ataupun melalui transaksi yang bersifat kredit;
Contoh Perusahaan Dagang |
2. perusahaan jasa, adalah perusahaan yang kegiatan utamanya memproduksi produk yang tidak berwujud dengan tujuan mencari laba.
Perbedaan karakteristik antara perusahaan jasa dan perusahaan dagang antara lain adalah sebagai berikut.
Pada perusahaan jasa, laba diperoleh dari pengurangan hasil pendapatan jasa dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Siklus akuntansi perusahaan jasa pada umumnya dapat dikelompokkan menjadi tiga tahap.
1. Tahap pencatatan
Tahap ini meliputi analisis transaksi dan bukti-bukti transaksi penjurnalan serta pemindahbukuan (posting) dari jurnal ke dalam masing-masing akun.
2. Tahap pengikhtisaran
Tahap kedua ini meliputi pembuatan neraca saldo.
3. Tahap pelaporan
Terakhir tahap pelaporan meliputi pembuatan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
Perusahaan jasa merupakan perusahaan dengan kegiatan utamanya adalah memberikan atau menjual jasa. Karakteristik perusahaan sebagai berikut.
1. Tidak berwujud (intangibility), artinya sifat jasa yang tidak memiliki wujud fisik nyata/riil, yang dapat diraba atau dilihat.
2. Tidak dapat dipisahkan (inseparability), artinya tidak ada pemisahan antara produksi dan penjualan, yang berarti keduanya dilakukan secara bersama.
3. Berubah-ubah (variability), artinya sifat jasa tidak dapat distandardisasikan karena sangat bergantung pada faktor selera, waktu, tempat, dan karakteristik konsumen.
4. Tidak dapat disimpan (perishability), artinya jasa tidak dapat disimpan untuk dijual kembali pada waktu yang berbeda. Oleh karena itu, perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang.
Analisis Transaks
Setelah kamu mempelajari bukti transaksi, kita lanjutkan untuk menganalisis transaksi. Setiap bukti transaksi yang dicatat ke dalam jurnal perlu dianalisis atau diteliti terlebih dahulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis transaksi adalah sebagai berikut1. Tentukan perkiraan apa saja yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut.
2. Tentukan pengaruh penambahan dan pengurangan terhadap harta, utang, modal, pendapatan dan beban.
3. Tentukan debit/kredit dari akun yang bersangkutan.
4. Tentukan jumlah yang harus di debit atau di kredit.
Kalian telah mempelajari persamaan akuntansi yang menjelaskan bagaimana pengaruh transaksi terhadap perubahan harta, utang, dan modal.
Hal ini merupakan penerapan dari buku berpasangan, yaitu setiap transaksi yang masuk akan berpengaruh terhadap perubahan harta, utang, modal, pendapatan dan beban yang dicatat dengan mendebit dan mengkredit pada perkiraan dengan jumlah yang sama.
Setiap transaksi akan memengaruhi paling sedikit dua akun/perkiraan, yaitu perkiraan di debit dan perkiraan di kredit.
Cara Menentukan Debit/Kredit Perkiraan
Untuk menentukan apakah perkiraan terletak pada sisi debit atau pada sisi kredit, perhatikan tabel berikut di bawah ini.Contoh
Perusahaan Jasa ”Budi Makmur” didirikan pada tanggal 1 Januari 1999 oleh Tuan Jaya, dengan transaksi sebagai berikut.
1 Jan 2006 Tuan Jaya memulai usaha dengan menginvestasikan uangnya ke dalam perusahaan sebesar Rp50.000.000,00.
3 Jan 2006 Dibeli sebuah kendaraan seharga Rp40.000.000,00, dibayar secara tunai Rp20.000.000,00, dan sisanya dibayar kemudian.
4 Jan 2006 Dibayar sewa kantor untuk bulan Januari Rp100.000,00.5 Jan 2006 Dibayar pemasangan biaya iklan untuk tiga bulan Rp150.000,00.
6 Jan 2006 Dibeli peralatan kantor secara kredit dari PD Senang Hati sebesar Rp400.000,00.
7 Jan 2006 Dibayar premi asuransi untuk satu tahun Rp250.000,00.
8 Jan 2006 Diterima pendapatan sebagai hasil operasi taksi sebesar Rp400.000,00.
9 Jan 2006 Dibayar bensin dan oli untuk keperluan taksi Rp100.000,00.
10 Jan 2006 Disewakan taksi selama empat hari kepada Toko Sumber Waras, dan akan dibayar satu minggu kemudian sebesar Rp200.000,00.
11 Jan 2006 Dibayar cicilan kepada PD Senang sebesar Rp100.000,00.
12 Jan 2006 Diambil dari uang kas untuk keperluan pribadi Rp150.000,00.
13 Jan 2006 Dibayar biaya supir sebesar Rp250.000,00.
Untuk lebih jelas, perhatikan analisis bukti transaksi sebagai berikut.
Keterangan:
(+) Bertambah (D) Debit
(-) Berkurang (K) Kredit
EmoticonEmoticon