Pengertian Cara Menghitung dan Latar Belakang PDRB

10.40
Pembahasan kali ini akan membahas tentang latar belakang Produk Domestik Regional Bruto, pengertian Produk Domestik Regional Bruto dan cara menghitung Produk Domestik Regional Bruto.

Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)


Selain Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dikenal pula istilah Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB). Apakah PDRB itu? Apa manfaat menghitung PDRB? Berikut kita akan membahas hal-hal yang berkaitan degan PDRB.

Latar Belakang dan Pengertian PDRB

Di dalam perencanaan pembangunan ekonomi di suatu daerah diperlukan data statistik yang dapat dijadikan bahan evaluasi pembangunan ekonomi yang telah dicapai dan bahan perencanaan di masa yang akan datang.

Salah satu data statistik yang sangat diperlukan untuk evaluasi dan perencanaan pembangunan ekonomi adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang lebih populer dengan Pendapatan Regional merupakan takaran makro yang digunakan untuk mengamati perekonomian suatu wilayah atau daerah, baik daerah tingkat I (Provinsi) maupun daerah Tingkat II (Kabupaten atau Kotamadya).

Selain indikator-indikator lain, pendapatan regional sangat banyak digunakan oleh para birokrasi pemerintah, peneliti, dan masyarakat dalam mengevaluasi perekonomian.

Bahkan yang lebih penting, berbagai kebijakan pembangunan pada umumnya memakai data yang bersumber dari pendapatan regional.

PDRB dengan berbagai data suplemen lainnya yang merupakan indikator makro ekonomi, dapat digunakan pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan pembangunan daerah.

Informasi ini sangat diperlukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah untuk menyusun skala prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan.

Untuk mengartikan PDRB kita dapat menggunakan tiga pendekatan. Dan arti PDRB akan bergantung pada pendekatan yang digunakan.

a. Pendekatan Nilai Produksi (Production Approach)

Menurut pendekatan produksi, PDRB diartikan sebagai jumlah nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di dalam suatu wilayah atau daerah pada suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.

b. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Menurut pendekatan pendapatan, PDRB diartikan sebagai jumlah nilai balas jasa dari faktor-faktor produksi yang ikut dalam proses produksi.

Balas jasa tersebut terdiri dari upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan keuntungan. Jumlah nilai balas jasa faktor produksi tersebut sama dengan produk domestik regional bruto dari sudut pendapatan.

c. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

PDRB dari pendekatan pengeluaran merupakan total nilai pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah, pengeluaran lembaga nirlaba, pembentukan modal, perubahan stok dan ekspor neto (Eskpor- Impor). PDRB dari sudut pengeluaran selama ini lebih dikenal dengan PDRB menurut penggunaan.

Manfaat Menghitung Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Manfaat penghitungan Produk Domestik Regional Bruto bagi suatu daerah, antara lain:

a. Untuk bahan evaluasi pembangunan di masa lalu, baik pembangunan sektoral maupun pembangunan regional secara keseluruhan.

b. Untuk bahan umpan balik terhadap perencanaan pembangunan yang telah dilaksanakan.

c. Sebagai dasar pembuatan proyeksi perkembangan perekonomian di masa yang akan datang.

d. Untuk membandingkan peranan masing-masing sektor perekonomian di suatu wilayah.

e. Jika perhitungan PDRB dihubungkan dengan banyaknya tenaga kerja, maka dapat mencerminkan produktivitas tenaga kerja masing-masing sektor.

Macam-Macam Produk Domestik Regional Bruto(PDRB)

Berdasarkan penghitungan, ada dua macam PDRB, sebagai berikut:

a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku, yaitu PDRB yang penghitungannya berdasarkan harga tahun yang sedang berjalan atau harga tahun yang sedang berlaku (at current price).

b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan, yaitu PDRB yang penghitungannya berdasarkan harga suatu tahun yang tetap/konstan yang dipakai sebagai tahun dasar.

Tujuan menghitung PDRB atas dasar harga konstan adalah untuk melihat perkembangan PDRB atau perekonomian secara riil (nyata) yang tidak dipengaruhi oleh perubahan harga, baik inflasi maupun deflasi. Berikut disajikan contoh PDRB yang dihitung oleh BPS Kabupaten Garut

Artikel Terkait

Previous
Next Post »