Penerapan Statistika dalam Ekonomi
Di dunia ini banyak hal mengalami perubahan. Perubahan itu bisa berupa peningkatan atau penurunan.
Variabel-variabel seperti harga barang, harga jasa, pendapatan, jumlah produksi, jumlah penjualan suatu saat bisa meningkat dan di saat lain bisa juga menurun.
Analis ekonomi, pengusaha, pemerintah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan, perlu membandingkan perubahan-perubahan variabel tersebut untuk dijadikan sebagai dasar pembuatan kebijakan.
Misalnya pengusaha A ingin membandingkan jumlah produksi tahun 2002 dengan tahun 2000. Jumlah produksi tahun 2002 sebesar 217.701.426 unit sedangkan jumlah produksi tahun 2000 sebesar 199.647.306 unit.
Jadi, jika dibandingkan dengan tahun 2000, jumlah produksi pada tahun 2002 mengalami peningkatan sebesar 18.054.120 unit. Membandingkan dengan cara seperti ini sangat merepotkan, apalagi bila data yang harus dibandingkan banyak.
Kita membutuhkan suatu alat pembanding yang lebih praktis dan mudah dibaca. Untuk itu para ahli statistik membuat apa yang disebut angka indeks.
Apa itu angka indeks, ada berapa macam angka indeks, dan bagaimana langkah-langkah penyusunan angka indeks akan kita bahas satu per satu. Kemudian, pada pembahasan selanjutnya kita akan mendalami perihal indeks harga.
Pengertian Angka Indeks
Angka indeks adalah angka perbandingan yang dinyatakan dalam persentase untuk mengukur perubahan relatif satu variabel atau lebih pada waktu tertentu atau tempat tertentu, dibandingkan dengan variabel yang sama pada waktu atau tempat yang lainnya.Singkatnya, angka indeks adalah angka perbandingan untuk mengukur perubahan variabel yang dinyatakan dalam persentase.
Angka indeks digunakan untuk mengetahui perubahan-perubahan variabel yang berkaitan dengan banyak aspek kehidupan manusia.
Oleh karena itu, angka indeks digunakan hampir di seluruh cabang ilmu pengetahuan. Kedokteran, ekonomi, fisika, geografi, dan psikologi adalah contoh cabang ilmu pengetahuan yang menggunakan jasa angka indeks.
Macam-Macam Angka Indeks
Ada tiga macam angka indeks, yaitu:a. Angka indeks harga, yaitu angka perbandingan untuk mengukur perubahan harga dari suatu periode ke periode lainnya. Secara umum, angka indeks harga dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
Pon = angka indeks harga tahun n atas dasar tahun 0. Tahun 0 disebut juga tahun dasar
= jumlah
Pn = harga pada tahun yang ingin dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
b. Angka indeks jumlah (kuantitas), yaitu angka perbandingan untuk mengukur perubahan jumlah dari suatu periode ke periode lainnya. Secara umum, angka indeks jumlah dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan
Qon = angka indeks jumlah tahun n atas dasar tahun o
= jumlah
Qn = jumlah pada tahun yang ingin dihitung angka indeksnya
Qo = jumlah pada tahun dasar
c. Angka indeks nilai (value), yaitu angka perbandingan untuk mengukur perubahan nilai dari suatu periode ke periode lainnya. Nilai dihitung dengan cara mengalikan harga dengan jumlah (kuantitas). Secara umum, angka indeks nilai dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan
Von = Angka indeks nilai tahun n atas dasar tahun o
= jumlah
Vn = nilai pada tahun yang ingin dihitung angka indeksnya
Vo = nilai pada tahun dasar
Selanjutnya kita akan membahas lebih dalam mengenai angka indeks harga, karena angka indeks harga memiliki peranan penting dalam perekonomian dan banyak mendapat sorotan dari berbagai pihak.
Langkah-Langkah Penyusunan Angka Indeks
Untuk menyusun angka indeks diperlukan langkah-langkah berikut:a. Menentukan Tujuan
Penentuan tujuan harus jelas, karena berhubungan dengan jenis data yang harus dikumpulkan. Misalnya, pemerintah ingin menghitung Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) maka pemerintah harus mengumpulkan data harga-harga komoditas pada tingkat grosir.
Jika pemerintah ingin menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) maka pemerintah harus mengumpulkan data harga-harga komoditas pada tingkat eceran.
b. Menentukan Cara Pengambilan Data
Pengambilan data bisa dilakukan dengan cara sampel (contoh) atau populasi (keseluruhan). Apabila ingin menghemat biaya dan waktu maka sebaiknya cara sampel yang digunakan.
c. Memilih Sumber Data
Sumber data yang digunakan sebaiknya sama, karena tiap sumber data memiliki teknis dan cara pengambilan data yang berbeda sehingga menghasilkan data yang berbeda pula.
Sebagai contoh, jumlah pengangguran menurut Departemen Tenaga Kerja akan berbeda dengan data jumlah pengangguran menurut BPS (Biro Pusat Statistik).
Oleh karena itu, bila ingin menghitung angka indeks jumlah pengangguran, sebaiknya pilih salah satu sumber data agar datanya konsisten.
d. Memilih Tahun Dasar (Base Year)
Tahun dasar adalah tahun yang dipakai sebagai dasar perhitungan. Angka indeks pada tahun dasar selalu diberi nilai 100.
Jadi, bila pada suatu tahun angka indeksnya melebihi 100 (melebihi tahun dasar) artinya telah terjadi kenaikan.
Dan bila angka indeksnya di bawah 100, berarti telah terjadi penurunan. Misalnya, jika tahun 2000 dipakai sebagai tahun dasar maka angka indeks tahun 2000 pasti bernilai 100.
Jika setelah dihitung ternyata angka indeks tahun 2001 sebesar 122, berarti telah terjadi kenaikan. Sedikitnya ada dua hal yang harus diperhatikan dalam memilih tahun dasar, yaitu:
1) Tahun dasar yang dipilih sebaiknya merupakan tahun pada saat keadaan perekonomian sedang stabil (tidak dalam keadaan inflasi atau deflasi yang tinggi).
2) Tahun dasar yang dipilih sebaiknya jangan terlalu jauh dengan tahun yang ingin dihitung angka indeksnya. Sebaiknya jarak tahun yang dihitung dengan tahun dasar tidak lebih dari 10 tahun.
Memilih Metode Penghitungan
Secara garis besar ada dua macam metode penghitungan, yaitu metode tidak tertimbang dan tertimbang.Metode tidak tertimbang tidak menggunakan faktor penimbang, sedangkan metode tertimbang menggunakan faktor penimbang.
Faktor penimbang adalah faktor yang digunakan untuk membedakan pentingnya suatu barang terhadap barangbarang yang lain. Jika memilih metode tertimbang, kita harus menentukan faktor penimbang yang tepat.
EmoticonEmoticon