Dampak Positif dan Negatif Tanam Paksa Bagi Masyarakat

06.51
Sebelum Indonesia pada saat ini merasakan kemerdakaan, terdahulu para pejuang pembela tanah air Indonesia harus mengorbankan jiwa dan raganya untuk merebutnya dari para penjajah. Tidak sedikit dari mereka yang meninggal akibat mempertahankan tanah air tercinta. Dalam masa-masa penjajahan belanda masyarat merasakan pahitnya sistem tanam paksa yang diterapkan oleh belanda. Oleh sebab itu pembahasan kali ini membahas mengenai dampak positif tanam paksa, dampak negatif tanam paksa dan dampak positif dan negatif tanam paksa bagi masyarakat indonesia.



Culturstelsel

Tanam paksa adalah era paling eksploitatif dalam praktek ekonomi Hindia Belanda. 
Sistem tanam paksa ini jauh lebih keras dan kejam dibanding sistem monopoli VOC karena ada sasaran pemasukan penerimaan negara yang sangat dibutuhkan pemerintah.

Dampak Culturstelsel bagi rakyat

Jika kita melihat dampak tanam paksa yang dijalankan oleh Van Den Bosch, maka pihak Belanda lah yang mendapatkan dampak keuntungan dari dilaksanakannya sistem ini.

Sedangkan yang diterima oleh bangsa Indonesia sendiri hanya semakin merosotnya kesejahteraan hidup. Namun dari sekian banyak dampak negatif, masih terdapat dampak positif yang dirasakan oleh bangsa Indonesia.

Dampak negatif dari pelaksanaan tana paksa:

a. Waktu yang dibutuhkan dalam penggarapan budidaya tanaman ekspor seringkali mengganggu kegiatan penanaman padi. Persiapan lahan untuk tanaman kopi biasanya berbenturan dengan penanaman padi.

b. Penggarapan tanaman ekspor seperti tebu membutuhkan air yang sangat besar sehingga memberatkan petani.

c. Budidaya tebu dan nila menggunakan sebagian besar tanah sawah petani yan baik dan bernilai paling tinggi.

d. Pelaksanaan sistem tanam paksa ini melipatgandakan kebutuhan akan hewan terak petani, tidak hanya untuk pekerjaan di ladang tetapi juga sebagai alat angkut hasil tanaman ekspor menuju pabrik atau pelabuhan.

e. Timbulnya bahaya kelaparan dan wabah penyakit dimana-mana sehingga angka kematian meningkat drastis. Bahaya kelaparan menimbulkan korban jiwa yang sangat mengerikan di daerah Cirebon (1843). Demak (1849), dan Grobongan (1850). Kejadian ini mengakibatkan jumlah penduduk menurun drastis. Di sampng itu, juga terjadi penyakit busung lapar (hongorudim) dimana-mana. (Ricklefs M.C, 2008),

Dampak positif dari pelaksanaan sistem tanam paksa:

a. Rakyat Indonesia mengenal beragai teknik menanam jenis-jenis tanaman baru

b. Meningkatkan jumlah uang yang beredar di pedesaan, sehingga memberikan rangsangan bagi
tumbuhnya perdagangan.

c. Munculnya tenaga kerja yang ahli dalam kegiatan non pertanian yang terkait dengan perkebunan dan pepabrikan di pedesaan.

d. Penyempurnaan fasilitas yang digunakan dalam proses tanam paksa, seperti jalan, jembatan, penyempurnaan fasilitas pelabuhan dan pabrik dan gudang untuk hasil budidayanya. (Ricklefs M.C, 2008),

e. Masyarakat mengetahui tanaman yang berkualitas ekspor serta bagaimana cara merawatnya.

Terdapat dampak lain bahwasannya para pemilik sawah diharuskan menyerahkan sebagian dari sawahsawahnya untuk menanam tebu menurut suatu skema rotasi tertentu dengan penanaman padi. Selain itu penduduk desa juga diharuskan melakukan pekerjaan wajib seperti menanam, memotong, mengangkat tebu ke pabrik-pabrik gula.

Pekerjaan-pekerjaan wajib ini merupakan beban berat dari penduduk desa. Kadang-kadang seluruh penduduk desa dikerahkan bekerja untuk kepentingan pemerinah kolonial maupun untuk kepentingan pejabat-pejabat dan kepalakepala sendiri.

Hal yang terakhir ini dilakukan dalam bentuk kerja rodi, baik untuk pemerintahan kolonialmaupun untuk kepala-kepala melakukan pekerjaan wajib, seperti menanam, memotong, dan mengangkut dan bekerja di pabrik-pabrik itu sendiri

Dampak Positif dan Negatif Tanam Paksa Bagi Masyarakat
Dampak tanam paksa bagi belanda

Dalam menganalisis dampak culturstelsel ini terdapat perbedaan antara tanaman musiman dan tanaman tahunan. Selain itu juga pekerjaan wajib merupakan beban berat bagi penduduk desa. Biasanya seluruh penduduk desa dikerahkan bekerja untuk kepentingan pemerintah kolonial maupun untuk kepentingan pejabat-pejabat dan kepalakepala sendiri.

Terutama dilakukan dalam bentuk pekerjaan rodi, baik untuk pemerintahan kolonial maupun untuk kepala-kepala melakukan pekerjaan wajib, seperti menanam, memotong, mengangkut tebu ke pabrik-pabrik gula, dan bekerja di pabrik-pabrik itu sendiri.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »