Pengertian Fungsi Macam-Macam Contoh Buku Besar, Jurnal Umum dan Neraca Saldo

05.32
Pembahasan kali ini akan membahas tentang pengertian buku besar, pengertian jurnal umum, contoh membuat jurnal umum, contoh transaksi jurnal umum, contoh buku besar, pengertian neraca saldo, fungsi neraca saldo, macam-macam buku besar, fungsi buku besar, definisi buku besar, jurnal buku besar, jenis jenis buku besar dan fungsi jurnal umum.

Definisi dan Bentuk Jurnal

Dalam praktiknya, pencatatan transaksi tidak langsung dicatat dalam buku besar, tetapi harus melalui jurnal dahulu supaya tidak banyak terdapat kesalahan.

Apabila transaksi dicatat langsung ke dalam buku besar, jika terjadi kesalahan dalam mencatat, akan mendapatkan kesulitan. Kesalahan tersebut akan memengaruhi siklus atau putaran akuntansi berikutnya.

Jurnal Umum

Jurnal umum adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urutan waktu) dengan menunjukkan akun/ perkiraan yang harus di debit dan di kredit beserta jumlahnya masing-masing. 

Jurnal merupakan catatan pertama setelah adanya bukti transaksi sebelum dilakukan pencatatan dalam buku besar sehingga jurnal sering dikatakan sebagai catatan asli (book of original entry).

Fungsi Jurnal Umum

Setelah kalian memahami batasan atau pengertian jurnal serta cara-cara dalam membuat jurnal, selanjutnya akan dipelajari fungsi jurnal.

Jurnal termasuk salah satu proses pencatatan dalam akuntansi dan merupakan penghubung antara transaksi dengan buku besar. Fungsi jurnal ialah sebagai berikut.

a. Fungsi pencatatan, artinya semua transaksi yang terjadi berdasarkan bukti dokumen yang ada harus dicatat.

b. Fungsi historis, artinya transaksi yang terjadi harus dicatat sesuai dengan urutan waktu (kronologis).

c. Fungsi analisis, artinya setiap transaksi yang dicatat dalam jurnal harus merupakan hasil analisis dari bukti-bukti transaksi hingga jelas letak debit/kredit perkiraan beserta jumlahnya.

d. Fungsi instruktif, artinya pencatatan dalam jurnal merupakan instruksi atau perintah untuk melakukan posting atau memindahkan debit/ kredit ke dalam buku besar.

e. Fungsi informatif, artinya jurnal dapat memberikan informasi/ pemberitahuan mengenai transaksi yang terjadi.
Pengertian Fungsi Macam-Macam Contoh Buku Besar dan Jurnal Umum

Cara Pengisian ke Dalam Jurnal

Proses pemindahan dari transaksi ke dalam jurnal disebut ”penjurnalan (journalizing)”. Agar dapat memahami secara jelas bagaimana mencatat transaksi ke dalam jurnal, berikut ini diberikan cara-cara pengisian ke dalam jurnal umum.

a. Mencatat tanggal

1. Tahun dicatat di kolom tanggal paling atas (pada baris pertama) dan hanya ditulis satu kali pada setiap halaman.
2. Bulan ditulis di baris kedua pada kolom tanggal.
3. Tanggal ditulis di baris kedua pada kolom tanggal yang berlajur kecil.

b. Mendebit perkiraan
Nama perkiraan yang harus di debit dicatat sebelah atas dan menjorok ke sebelah kiri pada kolom keterangan.

c. Mengkredit perkiraan

Nama perkiraan yang harus dikredit dicatat sebelah bawah perkiraan yang didebit, menjorok ke sebelah kanan, dan ditulis pada kolom keterangan.

d. Lajur referensi
Lajur ini diisi dengan nomor kode perkiraan apabila jurnal itu telah dipindahkan ke buku besar.

e. Halaman jurnal
Halaman jurnal diisi sesuai dengan lembaran jurnal.

f. Memindahkan jumlah jurnal
Apabila suatu halaman jurnal yang dipakai sudah penuh, pencatatan transaksi akan dilanjutkan ke halaman berikutnya dengan menuliskan kata ”jumlah dipindahkan” dalam lajur keterangan.

Setelah itu jumlahkan lajur debit dan kredit (jumlahnya harus sama). Beri tanda sudah dicek dalam lajur referensi.

Membuat Jurnal dari Transaksi Keuangan

Perhatikan lagi contoh transaksi keuangan yang telah dianalisis pada materi sebelumnya lalu memasukkan ke dalam jurnal. Proses pemindahan dari transaksi tersebut akan tergambar pada kolom jurnal.

Pengertian Buku Besar

Coba kamu ingat kembali materi persamaan akuntansi. Pencatatan transaksi dengan menggunakan persamaan akuntansi lebih cocok dilakukan jika transaksi dalam satu periode akuntansi jumlah atau jenisnya lebih sedikit.

Jika perusahaan berkembang dan banyak jenis kegiatannya yang makin banyak sehingga mengakibatkan bertambahnya jumlah perkiraan mengenai harta, utang, modal, pendapatan, dan beban, cara pencatatannya dengan membuat sejumlah daftar untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi. Dalam daftar tersebut dapat dilihat perubahan-perubahan dari transaksi yang memengaruhinya.

Pengertian buku besar adalah kumpulan perkiraan untuk mencatat perubahan-perubahan transaksi.

 Bentuk Buku Besar

Bentuk buku besar yang biasa dipergunakan oleh perusahaan dapat dibedakan menjadi dua bentuk.

a. Bentuk Skontro

Bentuk skontro adalah bentuk buku besar sebelah-menyebelah atau disebut dua kolom. Contoh bentuk buku besar dua kolom adalah sebagai berikut.

b. Bentuk Stafel

Yang dimaksud dengan buku besar bentuk stafel adalah buku besar berbentuk halaman atau disebut juga buku besar empat kolom. Bentuk ini terdiri dari sisa debit dan sisa kredit. Berilah contoh bentuk stafel!

Cara Melakukan Posting dari Jurnal ke Buku Besar

Setelah pencatatan ke dalam jurnal selesai, tahap selanjutnya memindahkan catatan yang terdapat dalam jurnal ke buku besar atau disebut posting.

Ada beberapa langkah bagaimana cara memindahkan dari jurnal ke buku besar, yaitu

a. pertama, pindahkan tanggal kejadian dalam jurnal ke lajur perkiraan yang bersangkutan pada buku besar;

b. kedua, pindahkan jumlah debit atau kredit dalam jurnal ke lajur debit atau kredit perkiraan buku besar;

c. ketiga, catat nomor kode akun ke dalam kolom referensi jurnal sebagai tanda jumlah jurnal telah dipindahkan ke buku besar;

d. keempat catat nomor halaman jurnal ke dalam kolom referensi buku besar setiap pemindahbukuan.

Untuk lebih memahaminya, berikut ini diberikan contoh sebagai gambaran yang jelas bagi kamu. Perhatikan garis putus-putus yang ada pada contoh buku jurnal dan buku besar di bawah ini.

Fungsi Buku Besar

1. Mengumpulkan data transaksi

2. Mengklasifikasikan dan mengkodekan data transaksi dan akun

3. Memvalidasi transaksi yang terkumpul

4. Meng-update-kan Akun Buku Besar Umum dan File Transaksi

5. Mencatatkan penyesuaian terhadap Akun

6. Mempersiapkan Laporan Keuangan

Neraca Saldo (Trial Balance)

Kalian telah mengetahui bahwa dasar atau sumber pencatatan dari neraca saldo adalah saldo sementara setiap buku besar. Saldo-saldo sementara itulah yang nantinya dimasukkan ke dalam suatu daftar yang disebut dengan neraca saldo atau neraca sisa.

Pengertian Neraca Saldo

Neraca saldo adalah suatu daftar yang berisi saldo-saldo sementara setiap akun buku besar pada suatu saat tertentu. 
Neraca saldo biasanya disusun pada akhir periode akuntansi, yang bertujuan untuk memeriksa kesamaan jumlah saldo debit dengan saldo kredit.

Bentuk Neraca Saldo

Neraca saldo berbentuk daftar yang di dalamnya berisi nama perusahaan, neraca saldo, periode akuntansi, yang formatnya merupakan lajur-lajur (kolom) terdiri dari nomor akun, akun, debit, dan kredit.

Fungsi Neraca Saldo

Fungsi Neraca saldo adalah untuk menguji ketepatan pencatatan transaksi ke dalam jurnal dan buku besar. Neraca saldo harus menunjukkan jumlah yang sama antara jumlah debet dan jumlah kredit.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »