Macam-Macam Teori Upah Tenaga Kerja

02.23
Pembahasan kali ini akan membahas tentang teori upahh alami, Teori Upah Besi, Teori Upah Produktivitas Batas Kerja, Teori Upah Etika dan Teori Upah Diskriminasi.

Teori Upah

Teori upah yang akan kita bahas berikut ini menjelaskan tentang dasardasar pemberian upah kepada pekerja. Ada beberapa macam teori upah, sebagai berikut.

1) Teori Upah Alami

Teori upah alami (natural wage) disebut juga teori upah normal. Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo, yang membagi upah menjadi dua macam, yakni upah alami dan upah pasar.

Apa perbedaan upah alami dengan upah pasar? Upah alami adalah upah yang besarnya bergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran tenaga kerja di pasar. Upah alami merupakan upah yang dipakai sebagai acuan agar pekerja hidup layak.

Adapun yang sesungguhnya diterima pekerja adalah upah pasar. Bila upah pasar lebih tinggi dari upah alami maka kemakmuran akan meningkat, sehingga angka perkawinan ikut meningkat.

Angka perkawinan meningkat disebabkan oleh mudahnya tenaga kerja mendapatkan biaya untuk menikah. Selanjutnya, angka kelahiran pun akan meningkat.

Macam-Macam Teori Upah Tenaga Kerja
Upah.

Adapun untuk angka kematian justru menurun, karena meningkatnya kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Peningkatan kelahiran menyebabkan jumlah tenaga kerja bertambah sehingga penawaran tenaga kerja pun akan bertambah.

Peningkatan atau penambahan penawaran tenaga kerja tersebut mengakibatkan tingkat upah pasar menjadi turun mendekati atau bahkan di bawah upah alami.

Ini terjadi karena penawaran tenaga kerja lebih banyak dibanding permintaan tenaga kerja. Karena upah menurun, angka perkawinan pun berkurang dan angka kelahiran juga berkurang.

Dan sebaliknya, angka kematian justru meningkat. Selanjutnya penawaran tenaga kerja menjadi berkurang sehingga berdampak pada meningkatnya upah pasar.

Demikian seterusnya dan keadaan akan berulang lagi seperti yang telah diterangkan di atas.

2) Teori Upah Besi

Teori ini dikemukakan oleh Ferdinand Lasalle. Menurutnya, upah yang diterima pekerja merupakan upah yang minimal sehingga pengusaha dapat meraih laba yang sebesar-besarnya.

Karena pekerja berada dalam posisi yang lemah maka mereka tidak dapat berbuat apa-apa dan terpaksa menerima upah tersebut.

Oleh karena itu, upah ini disebut upah besi. Selanjutnya untuk memperbaiki kehidupan, para pekerja disarankan agar mendirikan koperasikoperasi produksi supaya terlepas dari cengkeraman upah besi.

3) Teori Upah Produktivitas Batas Kerja

Dalam bahasa Inggris teori ini disebut “Marginal Productivity Theory”. Teori yang dikemukakan oleh Clark ini menyatakan bahwa tingkat upah memiliki kecenderungan sama dengan tingkat produktivitas tenaga kerja terakhir yang dibayar, yang disebut “pekerja batas” (marginal worker).

Itu berarti upah yang diberikan kepada pekerja tidak dapat melebihi tingkat produktivitas batas kerja dari pekerja.

4) Teori Upah Etika

Menurut teori ini, upah yang diberikan kepada pekerja seharusnya sepadan dengan beban pekerjaan yang telah dilakukan pekerja dan mampu membiayai pekerja sehingga hidup dengan layak.

5) Teori Upah Diskriminasi

Teori ini menyatakan bahwa upah yang diberikan kepada para pekerja tidaklah sama, tapi sengaja dibedakan (diskriminasi) bagi setiap pekerja. Perbedaan upah dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah:
  1. Jenis kelamin,
  2. Ras (warna kulit),
  3. Tingkat pendidikan,
  4. Tingkat keterampilan,
  5. Jenis pekerjaan.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »